Sumenep, mediajatim.com – Balai Benih Ikan (BBI) milik Dinas Perikanan (Diskan) Sumenep dinilai gagal menjamin ketersediaan bibit ikan untuk para pembudi daya lele di Sumenep.
Salah seorang pembudi daya lele di Sumenep berinisial R mengatakan, BBI milik Diskan Sumenep sejatinya tidak berfungsi. Pasalnya banyak pembudi daya lele di Sumenep yang membeli bibit ikan ke luar daerah.
“Mestinya berdirinya BBI menebar manfaat bagi pembudi daya lele. Tetapi ternyata masih banyak pembudi daya yang membeli bibit lele ke luar kota, salah satunya, beli ke Kecamatan Pakong Pamekasan,” ungkapnya, Kamis (22/6/2023).
R menilai BBI Diskan Sumenep tidak bisa menjamin ketersediaan bibit lele untuk para pembudi daya.
“Selain karena stok bibitnya yang kurang, kualitas benihnya juga tidak bagus. Beberapa bibit lele yang dibeli di BBI malah tumbuh dengan kondisi buruk,” imbuhnya.
Plt Kepala Bidang Perikanan Budi Daya Diskan Sumenep Edie Ferrydianto mengatakan, dibangunnya BBI bukan untuk memenuhi permintaan bibit lele seluruh pembudi daya.
Keberadaan BBI, kata Edie, untuk membantu para pembenih lele lokal yang tidak bisa memenuhi kebutuhan bibit dari para pembudi daya di Kabupaten Sumenep.
“Dinas hanya membantu memberikan solusi permintaan bibit dari pembenih lokal, bukan kebutuhan bibit pembudi daya,” ungkapnya, saat diwawancarai mediajatim.com, Kamis (22/6/2023).
mediajatim.com telah berupaya menghubungi Kepala Diskan Sumenep Agustiono Sulasno untuk juga dimintai keterangan. Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan Sulasno tidak bisa ditemui dan memberi tanggapan.(mj12/faj)