DPRD Sumenep Minta DLH Kaji Ulang Anggaran Rp900 Juta untuk Bangun Pendaurulangan Sampah

Media Jatim
Sampah
(Dok. Media Jatim) Potret Sekretaris Komisi III DPRD Sumenep, M. Ramzi.

Sumenep, mediajatim.com — Sekretaris Komisi III DPRD Sumenep M. Ramzi meminta pembangunan pendaurulangan sampah yang direncanakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep dikaji ulang.

M. Ramzi meminta kepada DLH Sumenep untuk memikirkan matang-matang rencana pembangunan pendaurulangan sampah tersebut.

“Saya menyambut baik ide DLH. Tetapi ide itu tidak boleh muncul tiba-tiba, harus dipikirkan pula segala macam kesiapannya. DLH ini kan sudah punya tempat untuk mendaur ulang sampah di TPA, cuma sampai saat ini belum beroperasi,” ungkapnya, Senin (26/6/2023).

Politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) tersebut berharap, DLH Sumenep menetapkan area TPA sebagai lokasi pendaurulangan sampah.

Baca Juga:  Bappeda Sampang Launching Inovasi Tunas Versi 2 saat Penganugerahan Sabernova Award 2023

“Kalau soal di mana tempatnya, ya saran saya di situ saja dulu, di sekitar area TPA. Tidak usah menambah lokasi baru yang toh pada akhirnya nanti tidak dioperasikan juga,” jelasnya.

Kepala DLH Sumenep Arif Susanto menjelaskan bahwa lokasi pendaurulangan sampah yang akan dibangun itu memang yang di sekitar TPA. “Cuma sampai saat ini, masih direnovasi,” ucapnya, Senin (26/6/2023).

Arif menambahkan, rencana pembangunan pendaurulanagan sampah itu sejatinya sudah selesai dianggarkan.

“Untuk pengadaan mesin dan lainnya, pendaurulangan sampah ini kami anggarkan Rp900 juta,” paparnya.

Baca Juga:  Anggaran Perjalanan Dinas Pendamping PKH Sumenep Tembus Rp1,3 Miliar

Arif memastikan bahwa DLH Sumenep akan berhati-hati dalam merealisasikan pembangunan pendaurulangan sampah tersebut.

“Uang yang akan digunakan ini kan milik negara. Tentu, kami tidak akan sembarangan dalam menggunakan uang tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut Arif berjanji bahwa DLH Sumenep akan memaksimalkan pendaurulangan sampah untuk mewujudkan Kota Keris ini sebagai kabupaten yang bersih dan ramah lingkungan.

“Kami sudah ke Klaten Yogyakarta, belajar banyak hal tentang pendaurulangan sampah. Kami belajar ke sana, agar kemudian menjadi acuan untuk mensukseskan pelaksanaan pendaurulangan sampah di Sumenep,” pungkasnya.(mj12/faj)