Pamekasan, mediajatim.com – Ambarwati resmi dicopot dari jabatannya sebagai Kepala UPT Puskesmas Sopaah Pamekasan per 27 Juni 2023.
Posisinya diganti Bambang Kurniadi. Pergantian posisi ini sempat diprotes oleh Ambarwati lantaran dirinya hampir saja pensiun dan sudah menata puskesmas ini sejak 2011.
“Saya tata puskesmas ini dengan baik. Tampak kelihatan sekarang bagaikan rumah sakit mini. Kinerjanya juga baik, disiplin pegawai sudah baik. Mungkin bapak sudah bisa lihat sendiri karena saya tahu bapak sering ke Desa Jarin. Untuk itu, saya mohon evaluasi kekurangan kinerja saya yang tidak layak jadi Kepala Puskesmas (Kapus) di mana sehingga saya diganti di saat menjelang masa pensiun kurang 10 bulan, dan penggantinya tidak lebih baik dari saya. Adakah penghargaan buat orang yang sudah berprestasi?” protes Ambar kepada Bupati Baddrut Tamam dalam pesan WhatsApp yang tersebar Jumat (30/6/2023).
“Saya menjabat Kepala Puskesmas sejak tahun 2011 tepatnya pada 4 Agustus 2011, saat itu Puskesmas Sopaah hampir roboh, kinerjanya juga jelek, karyawan datang seenaknya dan pulang semau gue,” tambah Ambar.
Namun, karir Ambar berakhir tanpa penjelasan. Dia tidak bisa mengenang masa kerjanya bersama tim di Puskesmas Sopaah yang dia cintai saat pensiun nanti karena saat ini dia hanya menjadi bidan biasa.
Berdasarkan hasil penelusuran mediajatim.com, Ambarwati ternyata adalah figur para Kapus se-Pamekasan dan ditokohkan oleh para Kapus.
Tidak hanya itu, Bu Ambar juga dikenal sebagai pekerja keras dan sering menggantikan sopir ambulans membawa pasiennya ke RSUD Smart.
“Dari awal saya menjabat Kapus pada 2011 lalu, sektor pelayanan terhadap pasien memang menjadi prioritas di sini,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Selasa (4/7/2023).
Dia mengatakan, apa yang dia lakulan juga biasa dilakukan oleh karyawan lain di Puskesmas Sopaah agar pelayanan kepada pasien tetap terjaga dan masyarakat setempat terus menaruh kepercayaan.
“Kalau misalkan tidak ada sopir ambulans pasti saya atau teman-teman yang di situ membawa pasien ke RSUD terdekat, sebab, kasihan juga kalau menelepon supir yang baru saja pulang,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Ambarwati, dirinya selalu berusaha untuk pulang belakangan untuk memastikan semua pekerjaan bawahannya bisa di-handle dengan baik dan jika ada kesulitan, dia akan segera membantu untuk menyelesaikan.
“Kalau tidak begitu, tentu pelayanan di Puskesmas Sopaah tidak seperti sekarang, butuh perjuangan untuk dipercaya dan memastikan masyarakat terlayani dengan maksimal,” tuturnya.
Tidak hanya itu, imbuh Ambarwati, jika pihaknya mendengar warga yang sakit, maka akan sesegera mungkin mengunjungi dan mengecek kesehatan warga tersebut.
“Apalagi sekarang sudah ada layanan Universal Health Coverage (UHC), saya dorong masyarakat segera ke Puskesmas agar tidak tambah parah,” pungkasnya.(rif/ky)