Pamekasan, mediajatim.com — Dugaan jual beli porsi haji di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan kini menjadi sorotan sejumlah pihak.
Salah satu pihak yang menyoroti adalah sekelompok anak muda yang mengatasnamakan Forum Mahasiswa dan Masyarakat Revolusi (Formaasi).
Mereka melakukan audiensi ke Kantor Kemenag Pamekasan, Jumat (21/7/2023).
“Kami mendesak Kepala Kemenag untuk memanggil semua pegawai internalnya untuk menindaklanjuti isu jual beli kuota haji tersebut,” ungkap Ketua Formaasi Rahman, Jumat (21/7/2023).
Rahman meminta Kemenag Pamekasan menindak tegas jika kemudian hari dugaan jual beli porsi haji ini benar-benar terbukti.
“Kami rasa, Kemenag Pamekasan tidak melakukan tindakan riil untuk menjawab isu ini dan tidak memberikan edukasi terkait isu ini,” papar Rahman.
Formaasi, kata Rahman, juga sudah meminta data nama dan nomor porsi jemaah haji yang berangkat dan gagal berangkat tahun 2023.
“Namun sampai saat ini, data yang diberikan ke kami hanya data cadangan yang mau berangkat tahun 2023,” terangnya, Sabtu (22/7/2023).
“Data nama dan nomor porsi haji yang sudah berangkat tidak diberikan kepada kami, termasuk data nama 104 CJH yang gagal berangkat, katanya website eror, dan sampai hari ini kami belum diberi datanya,” imbuh Rahman.
Dia menduga Kemenag Pamekasan sengaja menutupi data ini. “Karena sampai saat ini kami belum diberikan file data jemaah yang berangkat 2023, dengan demikian kami menduga ada hal yang sengaja disembunyikan di internal Kemenag,” imbuhnya.
Selain itu, ada hal yang menurutnya juga janggal saat audiensi, imbuh Rahman, yakni tentang kuota haji.
Dia mengatakan, kuota jemaah dari pusat untuk Pamekasan sekitar 1445, dan kuota kosong atau CJH tidak bisa berangkat sekitar 104, dan cadangan 114 jemaah.
“Kuota 104 ini katanya tidak boleh diisi oleh kabupaten, melainkan ini ditangani Kanwil Jatim, sedangkan dari Kemenag Pamekasan sendiri menyediakan 114 cadangan, kalau memang kuota 104 gak boleh diisi kabupaten mengapa kabupaten menyediakan cadangan,” tanyanya.
Dikonfirmasi mediajatim.com berkaitan dengan hal itu, Kepala Kemenag Pamekasan Mawardi tidak memberikan respons.
Konfirmasi melalui pesan WhatsApp yang ditujukan media ini sekitar pukul 10.15 WIB, Sabtu (22/7/2023) tidak direspons.
mediajatim.com juga sudah berupaya mengonfirmasi via telepon WhatsApp; pertama pukul 10.41 WIB tidak diangkat, kedua 10.42 WIB tidak diangkat, ketiga 10.43 WIB tidak diangkat, keempat 10.58 WIB dalam panggilan lain dan kelima pukul 11.04 WIB tidak diangkat hingga berita ini diterbitkan.(rif/ky)