Polres Sumenep Sebut yang Ditabrak KLM Putri Kuning Bukan HCML, tapi Rig Santos!

Media Jatim
KLM Putri Kuning
(Dok. K-TV) Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti Sutyoningtyas diwawancarai awak media beberapa waktu lalu.

Sumenep, mediajatim.com — Tenggelamnya perahu penumpang atau Kapal Layar Motor (KLM) Putri Kuning yang berlayar dari Pelabuhan Panarukan, Kabupaten Situbondo, ke Pelabuhan Tanggak, Pulau Giliraja, Kabupaten Sumenep, Rabu (19/7/2023) dini hari, tidak hanya menyisakan duka, tetapi juga tanda tanya.

InShot_20241111_121036630
InShot_20241111_154314461

Tanda tanya itu muncul setelah Polres Sumenep merilis bahwa kecelakaan laut tersebut disebabkan KLM Putri Kuning itu menabrak tiang anjungan pengeboran milik Husky-CNOOC Madura Limited (HCML).

Rilis tersebut dikeluarkan Polres Sumenep, Rabu (19/7/2023). “Tenggelam diduga menabrak rig pengeboran HCML MAC di Perairan Kecamatan Giligenting,” demikian bunyi rilis tersebut.

Namun, rilis polisi di atas dibantah oleh pihak HCML. Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) HCML menjelaskan bahwa kecelakaan perahu penumpang Putri Kuning tidak terjadi di sekitar platform MAC HCML.

Koordinat kecelakaan yang dirilis Polres Sumenep jauh dari lokasi anjungan, dan HCML meyakini, perahu penumpang Putri Kuning itu tidak menabrak platform MAC HCML.

Baca Juga:  Bersama 8 Sponsorship, SMK Kesehatan Nusantara Pamekasan Gelar JJS Peringati HUT ke-79 RI

“Berdasarkan kondisi di lapangan, tidak ada kejadian kapal menabrak platform MAC HCML pada hari Rabu (19/7) dini hari,” terang Manager Regional Office and Relations HCML Hamim Tohari, Kamis (20/7/2023).

Hamim juga menegaskan, titik koordinat dalam rilis yang disampaikan pihak Polres Sumenep bukanlah koordinat sumur milik MAC HCML.

Dinas lingkungan hidup kabupaten sumenep_20241112_113109_0000

“Informasi dari tim kami di lapangan, koordinat yang dirilis polisi adalah latitude -7.37681652 dan longitude 113.91003326. Titik tersebut jauh dari sumur MAC HCML,” tegas Hamim.

Hal lain yang menguatkan bahwa laka laut tersebut tidak terjadi di sekitar platform MAC HCML adalah adanya aktivitas 130 orang tim project yang menyelesaikan MOPU di sumur MAC HCML.

Baca Juga:  Dua Kali Larang Tabri Mundur, Ketua PWI Jatim: Dia Kader Terbaik di Jawa Timur

“Tim tersebut bekerja dan tinggal di lokasi sumur MAC HCML. Jadi di sana ada sejumlah pekerja yang beraktivitas,” kata Hamim.

Polres Sumenep Meralat Rilis: Putri Kuning Menabrak Rig Santos

Berdasarkan informasi yang diperoleh mediajatim.com, di sekitar lokasi kejadian laka laut KLM Putri Kuning, tidak hanya ada rig milik HCML, tapi juga ada rig Santos Medco Energi.

Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti Sutyoningtyas mengatakan, bahwa anjungan yang ditabrak Putri Kuning ternyata bukan milik HCML.

“Info terakhir itu rig-nya milik Santos (Medco Energi, red),” ungkap Widi, Kamis (20/7/2023). “Itu keterangan dari korban yang selamat,” imbuhnya.

Dikonfirmasi berkaitan dengan hal tersebut, VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi mengaku akan menunggu hasil penyelidikan aparat berwenang.

“Kami juga turut berbelasungkawa atas korban kecelakaan ini, dan menunggu proses penyelidikan yang saat ini tengah dilakukan oleh aparat berwenang’’ ujarnya, Minggu (23/7/2023).(*/ky)