Ngobrol Bareng Komunitas Sampang, Kemenkominfo Dorong Anak Muda Bisa Dapat Untung dari Media Sosial

Media Jatim
Sampang
(Dok. Media Jatim) Ngobrol bareng Komunitas Media Sosial di Kabupaten Sampang, Rabu (9/8/2023).

Sampang, mediajatim.com — Selain di Pamekasan dan Sumenep, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI–yang bekerja sama dengan Kaukus Muda Indonesia (KMI)–juga menggelar acara Ngobrol Bareng Komunitas Media Sosial di Kabupaten Sampang, Rabu (9/8/2023).

Tema ngobrol yang digelar di Gor Indor Kota Bahari ini yakni, “Kreatif dan Produktif di Dunia Digital”.

Pematerinya, yakni Direktorat Jenderal (Ditjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo RI Samuel Abrijani Pangerapan, Kadiskominfo Sampang Amrin Hidayat, Direktur PT. PBMB Annisa Zhafarina dan Warek INSTIKA Guluk-Guluk Damanhuri.

Panitia Pelaksana Ngobrol Bareng Kemenkominfo RI Edi Humaidi menuturkan, acara di Sampang adalah kegiatan penutup di Madura.

“Tema untuk Sampang berbeda dengan Pamekasan dan Sumenep, dan tema ini kita pilih sesuai wilayah masing-masing,” terangnya kepada awak media, Rabu (9/8/2023).

Baca Juga:  Berkunjung ke Pojur, Ini Tiga Kata yang AHY Tulis pada Jersei Madura United

Edi mengatakan, sebelum tema itu diangkat, pihaknya menyerap informasi kepada masyarakat Sampang.

“Kita hidup di era digital hari ini, dan kami berharap ngobrol ini bisa menambah wawasan bagi anak-anak muda Sampang utamanya untuk melakukan hal-hal produktif di media sosial dan bisa bernilai ekonomi,” jelasnya.

Sementara salah satu pemateri, Annisa Zhafarina, mengajak anak-anak muda Sampang untuk memanfaatkan media sosial untuk branding diri, komunitas dan organisasi.

Annisa mencontohkan klub Madura United FC. “Madura United sangat bergantung kepada keberadaan media sosial, instagram, youtube dan tiktok untuk menyapa masyarakat Madura dan penggemar dari jauh,” tuturnya.

Baca Juga:  Catatan Dirut PBMB Annisa Zhafarina untuk Erick Thohir: Semoga Sepakbola Indonesia Makin Baik

Selain itu, putri semata wayang Prof. Achsanul Qosasi itu juga mengatakan bahwa media sosial ini juga bisa menjadi kanal atau jembatan penghubung dari masyarakat ke masyarakat lain.

Namun, kata Annisa, memainkan media sosial ini juga penuh tantangan karena dihadapkan dengan konten-konten yang acak dan kadang tidak terfilter.

“Jangan sampai kita viral karena hal yang jelek, dan, Alhamdulillah nggak ada warga Madura yang viral karena kejelekannya karena warga Madura rata-rata adalah santri,” pungkasnya.

Untuk diketahui, acara ngobrol terakhir di Madura ini dihadiri ribuan peserta. Panitia juga memberikan waktu sesi tanya jawab sehingga peserta bisa memahami lebih utuh materi yang disampaikan pembicara.(*/ky)