Pamekasan, mediajatim.com — Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Sampang akan merelokasi Blok C1 Pasar Srimangunan pada 28 Agustus 2023 mendatang.
Kepala Diskopindag Sampang Chairijah menjelaskan bahwa rencana relokasi tersebut sudah sejak 2019 lalu.
“Kami juga sudah melakukan pendataan pedagang yang akan direlokasi pada 2020 lalu,” ungkapnya, Jumat (18/8/2023).
Bahkan, kata Chairijah, pihaknya sudah mengirim surat pemberitahuan soal relokasi kepada para pedagang pada 17 Juli 2023 lalu, termasuk sosialisasi dengan beberapa perwakilan pedagang.
“Relokasi ini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kesemrawutan penataan pasar Srimangunan,” ucapnya.
Chairijah menyebutkan, Blok C1 Pasar Srimangunan itu sangat padat sekali. Pengunjung pasar yang ke sana pasti berdesak-desakan saat hendak belanja.
Selain itu, lanjut Chairijah, relokasi Pasar Srimangunan itu sejatinya juga untuk menata Pasar Margalela. Karena selama ini, Pasar Margalela tidak beroperasi akibat para pedagang yang menumpuk di Pasar Srimangunan.
“Kami akan menata Pasar Margalela menjadi lebih baik, dengan cara meminta pedagang untuk mengambil lotre tempat berdagang. Bagi yang tidak mengambil dipastikan tidak punya tempat,” terangnya.
Chairijah menambahkan bahwa cara pengambilan lotre itu untuk mengantisipasi adanya penempatan dua kios oleh satu pedagang, karena kalau itu terjadi malah akan membuat semrawut lagi nanti.
“Hasil data 2020 lalu sekitar 358 pedagang yang akan direlokasi, namun ketika didata kembali menjadi 678, dan tambah membengkak lagi informasi terakhir sekitar 800 pedagang,” ucapnya.
Untuk mengantisipasi data ganda, Chairijah mengatakan akan kembali memverifikasi data tersebut. “Kami pasti memberikan solusi terbaik kepada para pedagang, itu tanggung jawab kami,” tukasnya.
Salah seorang pedagang daging ayam di Blok C1 Pasar Srimangunan Mismah (55) menolak kebijakan relokasi Diskopindag Sampang.
“Kalau dipindah, kami khawatir dagangan tidak laku, sebab di Srimangunan, kami sudah punya pelanggan,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Jumat (18/8/2023).
Pedagang asal Desa Panggung, Kecamatan Sampang itu juga merasa heran mengapa tidak ditindak dari dulu mengenai lapak yang berjualan sembarangan hingga membuat pasar semrawut.
“Kenapa baru sekarang yang mau direlokasi, kenapa dulu ditertibkan saja,” pungkasnya.(rif/faj)