Bangkalan, mediajatim.com — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur melakukan Focus Group Discussion (FGD) di Aula Diponegoro Pemkab Bangkalan, Rabu (6/8/2023).
FGD tersebut dilakukan untuk meminta masukan dari para stakeholder Kabupaten Bangkalan terkait perencanaan studi kelayakan Indonesian Islamic Science Park (IISP).
Kabid Infrastruktur Bappeda Provinsi Jawa Timur Sri Putriatun mengatakan, FGD ini masih tahap awal. Ada banyak tahapan yang masih harus dilakukan sebelum IISP siap dibangun di Bangkalan.
“Kami meminta saran, evaluasi, masukan dari stakeholder di Bangkalan untuk merancang studi kelayakan,” katanya, Rabu (6/8/2023).
Setelah merancang studi kelayakan, ada tahapan master plan, penentuan desain, kajian Amdal, dan masih banyak lagi tahap lain, sehingga belum bisa diperkirakan kapan perencanannya selesai.
“Yang jelas lahannya sudah ada 38 hektare, awalnya target 100 hektare, tapi karena tidak memungkinkan sehingga lahan diefisiensi,” ulasnya.
Kepala Seksi Infrastruktur dan Wilayah Bappeda Bangkalan Feilgie Surayaprana mengatakan, FGD yang digelar Bappeda Jatim ini untuk melihat persiapan Kabupaten Bangkalan sebagai lokasi pembangunan IISP.
“Tadi kami diskusi, kami sampaikan dokumen-dokumen perencanaan dan penataan tata ruang di kawasan Labang,” tuturnya, Rabu (6/8/2023).
Kata Feilgie, Pembangunan IISP merupakan pembangunan prioritas utama dalam Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan di Daerah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan (Gerbang Kertosusilo). Sehingga 2024 mendatang harus selesai.
“Kalau perkiraan realisasinya saya belum bisa memperkirakan, tapi targetnya 2024 harus selesai, cuma mungkin masih ada kendala,” pungkasnya.(hel/faj)