BPIP Gelar Temu Publik dan Coaching Clinic di MUTG: Annisa Tanamkan Personality, Purbiyanto Terjemahkan Nilai Pancasila!

Media Jatim
BPIP Madura United
(Fitria M/Media Jatim) Direktur PT. PBMB Annisa Zhafarina menyampaikan materinya pada acara Temu Publik dan Coaching Clinic yang digelar BPIP di MUTG, Jalan Stadion, Kota Pamekasan, Rabu (4/10/2023).

Pamekasan, mediajatim.com — Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI menggelar Temu Publik dan Coaching Clinic bertajuk “Penguatan Ideologi Pancasila dan Karakter Kebangsaan bagi Atlet Muda” di Madura United Training Ground (MUTG) Jalan Stadion, Kota Pamekasan, Rabu (4/10/2023).

Kegiatan penguatan ideologi pancasila ini diikuti 150 pesepak bola muda Madura.

Sementara pembicara kegiatan ini ada empat orang; Direktur Utama PT. Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Annisa Zhafarina Qosasi, Pelatih Madura United U-20 Rakhmad Basuki, Direktur Jaringan dan Pembudayaan BPIP Toto Purbiyanto, dan Tenaga Ahli Utama Bidang Agama, Filsafat, Ideologi dan Budaya BPIP Warsina.

Dalam kesempatan tersebut Annisa Zhafarina menuturkan bahwa sejak awal dirinya dipercaya untuk mengurus bola, dia menemukan banyak atlet yang ikatan persaudaraannya belum benar-benar kuat.

“Banyak atlet bahkan di liga satu yang saling mencederai satu sama lain. Padahal tindakan saling mencederai seharusnya tidak perlu dilakukan jika kita punya skill. Kalau skill kita lebih bagus pasti kita akan lebih punya teknik untuk bertahan,” tuturnya.

Untuk itulah Temu Publik dan Coaching Clinic BPIP RI ini, lanjut Annisa, diharapkan bisa menjadi ruang untuk membentuk karakter para pesepak bola muda Madura menjadi baik dan saling menguatkan satu sama lain.

Baca Juga:  Pasar 17 Agustus Dikukuhkan Jadi Sentra Batik Tulis Terbesar di Indonesia

“Atlet yang baik adalah atlet yang konsisten. Atlet yang baik itu punya personality yang bagus, sayang pada diri sendiri, respect pada teman, tim dan pertandigan,” imbuhnya.

Puteri semata wayang Prof. Achsanul Qosasi itu juga memaparkan bahwa atlet yang konsisten dan menjunjung tinggi respect akan diminati banyak klub sepak bola.

Selain itu, atlet yang memiliki personality yang baik juga cenderung memiliki karir yang awet, begitupun atlet yang sebaliknya, umumnya tidak akan panjang karirnya.

“Kita lihat pemain yang nakal itu pasti tidak awet, tidak sayang pada diri sendiri. Karena aset terbesar yang atlet punya adalah badan, kaki, dan kesehatan. Di situlah pentingnya ideologi pancasila diterapkan dalam kehidupan atlet,” jelasnya.

Annisa berpesan kepada 150 pesepak bola muda Madura yang hadir untuk konsisten menyayangi diri sendiri, respect pada teman dan tim serta tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

Baca Juga:  BEP Tembakau Pamekasan 2023 Naik, Ini Hasil Pembahasan Akhir di DKPP Pamekasan

“Hargai badan kalian, keluarga, klub yang kalian bawa, dan masa depan kalian nantinya. Jangan sampai disia-siakan kesempatan ini,” pesannya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jaringan dan Pembudayaan BPIP RI Toto Purbiyanto menjelaskan makna lambang pancasila yang ada di bagian dada kaos timnas Indonesia.

“Itu tanda bahwa Pancasila kita jadikan sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan itu ada di dada kita semua,” ungkapnya.

Purbiyanto juga menjelaskan bahwa pesepak bola muda Madura pasti akan terus berkembang ke depan.

Mereka, para atlet muda ini, bisa berkarir di Madura United, Timnas hingga tim-tim di mancanegara. “Bawalah selalu pancasila ada di dada kita,” kata Purbiyanto.

Selebihnya dia menjelaskan karakter-karakter yang harus dimiliki oleh para pesepak bola selaras dengan nilai pancasila.

“Jadi, jangan maknai main bola hanya sekadar main bola, tapi kita semua harus berpikir menjadi pemain bola yang bermanfaat bagi sesama, bagi lingkungan dan negara sesuai dengan nilai-nilai pancasila,” pungkasnya.(mj15/ky)