Pamekasan, mediajatim.com — Santoso Madura bukan hanya penggemar Madura United FC. Pria asal Pamekasan itu juga ternyata seorang penulis puisi.
Salah satu karya puisinya berjudul “Doa Ibu”. Puisi tersebut pernah dibacakan oleh Laily Rahmawati Santoso di diunggah di kanal youtube Santoso Madura.
“Puisi ini mengingatkan saya kepada ibu. Betapa besar perjuangan seorang ibu, betapa hebatnya seorang ibu, sejak mengandung, melahirkan, menyusui, membesarkan dan mendidik,” ungkap Laily, Rabu (18/10/2023).
Tanpa ibu, kata Laily, seseorang tidak bisa apa-apa. Ibu adalah madrasah pertama dan ibu akan pasti memperjuangkan anak-anaknya dan itulah yang pasti muncul begitu membaca puisi Doa Ibu tersebut.
“Saya langsung teringat ibu saya, dan saat ini saya jadi seorang ibu, dan saya merasakan apa yang ibu rasakan saat berupaya membesarkan dan membahagiakan anak-anaknya,” papar perempuan yang aktif mengikuti lomba puisi sejak Sekolah Dasar (SD) itu.
Perempuan yang sempat menjuarai lomba puisi se-Jawa Timur di Universitas Madura (Unira) pada 2003 itu menambahkan, menulis dan membaca puisi adalah seni.
“Membaca puisi itu tidak bisa dilakukan langsung-langsungan, tidak bisa meluangkan waktu saat sibuk, tapi harus ada waktu khusus. Kita harus bisa merasakan apa yang ingin disampaikan oleh puisi itu, kita harus benar-benar bisa menjiwai dan memahami apa yang ingin disampaikan oleh penulis puisi,” jelasnya.
Santoso Madura, kata Laily, adalah salah seorang yang mengenalkannya kepada seni membaca puisi.
“Selain kita ada hubungan famili, kita berada di satu Sanggar Seni Makan Ati, dan beliau adalah salah satu yang mengenalkan saya kepada seni membaca puisi,” bebernya.
Berikut puisi Santoso Madura:
Doa Ibu
Seluas alam dan isinya
Itulah doa malaikat tak bersayap
Dialah lbu
Maka aku berteduh di bawah langit
Maka aku berjalan di atas bumi
Maka aku hirup dan bernapas
Dengan oksigennya
Maka aku berwudu air sejuk
Doa ibu sampai ke langit
Terdengar oleh Sang Mahakuasa
Doa ibu tak terputus
Hingga akhir zaman.(*/ky)