Sumenep, mediajatim.com — Pemkab Sumenep, melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah menggelar Musabaqah Qiraatil Kitab (MQK) di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota, Kamis (19/10/2023).
Acara Pemkab yang bekerja sama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep ini diikuti oleh 51 peserta. Total hadiah dalam lomba ini adalah Rp10 juta.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, pelaksanaan MQK ini adalah salah satu upaya Pemkab dalam memberikan ruang kepada santri untuk meningkatkan kemampuannya dalam membaca dan memahami kitab kuning.
“Tanpa Peningkatan SDM, santri tidak akan mampu bersaing. Acara semacam ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh para santri untuk terus berkompetisi,” ujarnya, Kamis (19/10/2023).
Fauzi berpesan kepada para peserta untuk berjuang sepenuh tenaga dalam mengikuti MQK ini. “Berjuanglah untuk menjadi yang terbaik, bukan sekadar menunjukkan yang terbaik,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rais PCNU Sumenep KH. Imam Hendriyadi mengatakan, kegiatan MQK ini diadakan untuk meningkatkan kapasitas santri dalam memahami khazanah keislaman.
Dengan adanya kegiatan ini, Kiai Imam berharap, para santri di Sumenep betul-betul memiliki kecakapan ilmu alat sebagai dasar membaca kitab klasik yang dikenal dengan istilah kitab kuning.
“Ini penting bagi para santri, mereka harus bisa membaca dan memahami kitab karya ulama terdahulu,” ungkapnya, Kamis (19/10/2023).
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Sumenep Kamiluddin menjelaskan bahwa semua peserta yang ikut dalam lomba MQK ini telah diseleksi oleh Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU di tingkat kecamatan.
“Sebenarnya ada 24 MWC, cuma yang melakukan seleksi hanya 17 MWC. Ini hanya semacam adu final, sebab yang ikut sekarang adalah mereka yang juara I, II dan III di tingkat kecamatan,” pungkasnya saat diwawancarai mediajatim.com, Kamis (19/10/2023).
Dalam lomba MQK ini, para finalis membacakan kitab Fathul Qarib dengan kriteria penilaian, yakni kefasihan membaca, pemahaman makna dan kedalaman analisis.
Diketahui, dalam kegiatan ini juga ada santunan kepada 10 anak yatim yang diberikan langsung oleh Ketua Baznas Sumenep M. Syukri.(mj21/faj)