Pamekasan, mediajatim.com – Prinsip bersih dan sehat perlu diterapkan di lingkungan sekolah. Bukan hanya untuk keindahan dan kesejukan, apalagi penghargaan, lebih dari itu, untuk mendukung kenyamanan siswa dalam belajar.
Dan salah satu sekolah yang mendorong kenyamanan belajar bagi siswanya di Kabupaten Pamekasan adalah SMPN 1 Tlanakan, Kecamatan Tlanakan.
Atas kebijakan mendorong kenyamanan belajar bagi siswa itu pula, SMPN 1 Tlanakan akhirnya meraih Predikat Sekolah Adiwiyata Nasional Tahun 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Selasa (17/10/2023).
Ketua Tim Adiwiyata SMPN 1 Tlanakan Siti Wardah mengatakan bahwa predikat adiwiyata ini sungguh bukanlah target utama sekolah.
Sementara target utama sekolah yang sebenarnya, kata Wardah, adalah menjadikan sekolah sebagai tempat yang nyaman untuk aktivitas belajar siswa.
“Kami mengutamakan pemahaman siswa terhadap sekolah adiwiyata, apa dan bagaimana sekolah adiwiyata. Jadi kami memotivasi siswa dibantu para guru juga untuk menciptakan lingkungan yang nyaman saat mereka belajar,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Kamis (19/10/2023).
Menurut Wardah, indikator penting dalam penilaian predikat adiwiyata nasional yaitu bagaimana pengelolaan sampah di sekolah, penggunaan sumber energi dan konservasi air.
“Misal sampah bisa dimanfaatkan untuk pembuatan kompos, memaksimalkan limbah air wudu untuk menyiram tanaman, saat musim hujan ada sumur resapan, hemat listrik, dan sebagainya,” terangnya.
Dan ide-ide untuk menciptakan sekolah adiwiyata ini, tambah Wardah, justru banyak datang dari para siswa.
“Kami minta pendapat siswa lalu kami diskusikan dengan pihak sekolah. Dari sini mereka merasa dihargai karena pendapat mereka didengar, dan semakin semangat untuk berkontribusi,” jelasnya.
Sedangkan Wakil Tim Penanggung Jawab Adiwiyata SMPN 1 Tlanakan R. Zainal Fatah mengungkapkan bahwa tidak mudah untuk meraih gelar adiwiyata nasional.
“Gelar ini bukan hal yang remeh, ini diperoleh karena team work yang kompak dan solid serta saling mendukung satu dengan yang lain,” ungkapnya, Kamis (19/10/2023).
Sementara Kepala SMPN 1 Tlanakan Azzahari mengatakan, bahwa selain gelar sekolah adiwiyata nasional, sekolahnya juga menjadi pilot project Sekolah Sehat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan dan Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
“Sekali lagi bukan untuk gelar atau penghargaan, tapi bagaimana mutu pendidikan yang dihasilkan SMPN 1 Tlanakan ini mengerti lingkungan. Dimulai dari penguatan karakter menjaga lingkungan, tertib membuang sampah sehingga diperoleh lingkungan yang nyaman dan kondusif dalam belajar,” tukasnya.(mj15/ky)