Dewan Pers: Satu Narasumber Bukanlah Sumber!

Media Jatim
Lokakarya SKK Migas III Bali
(Ongky Arista UA/Media Jatim) Diskusi dalam Lokakarya Periode III SKK Migas Jabanusa di The Trans Resort Bali, Rabu (15/11/2023).

Nasional, mediajatim.com — Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Dewan Pers Arif Zulkifli menyinggung sumir dan dangkalnya produk berita di sejumlah media massa akhir-akhir ini.

Dia mengatakan, banyak wartawan yang merasa puas dan merasa sudah mendapatkan data liputan dan informasi yang lengkap untuk diterbitkan menjadi berita padahal hanya dari satu sumber.

Bahkan, kata pria yang akrab disapa Azul itu, banyak media yang mudah melabeli hasil liputannya sebagai investigasi padahal data liputannya hanya dari satu sumber atau narasumber.

“Satu sumber itu bukan sumber,” terang Azul saat mengisi acara Lokakarya Media Periode III SKK Migas Jabanusa di Hotel The Trans Resort Bali, Rabu (15/11/2023).

Baca Juga:  Penanganan Dugaan Jual Beli Suara PPK Guluk-Guluk Libas Deadline, Pelapor Ragukan Kinerja Bawaslu Sumenep

Pemimpin Redaksi Tempo 2013-2020 itu juga menceritakan seorang wartawan yang memberitakan pencemaran laut baru-baru ini.

Setelah ditelusuri, ternyata si wartawan hanya melandaskan berita pencemaran ini kepada satu sumber yakni berdasarkan keterangan seorang nelayan yang melihat tumpahan minyak di laut usai menangkap ikan.

Apa yang diketahui si wartawan ini, yang hanya dari satu sumber ini, kemudian ditulis menjadi sebuah berita.

“Bagaimana cara si wartawan ini ngecek kebenaran informasinya? Dan ternyata tidak dicek dan hanya berlandaskan kepada penuturan satu narasumber nelayan,” paparnya.

Azul menyebut, informasi yang didapat wartawan itu terlalu sumir, samar-samar atau tidak jelas, tapi kemudian ditulis menjadi berita.

Baca Juga:  INSTIKA Tegaskan Mahasiswa KKN Tetap Menjaga Tatakrama

“Saya ingin menegaskan satu hal sederhana, bahwa betapa dalam dunia jurnalistik, satu sumber bukanlah sumber, dan ini sering kita lupakan,” tegasnya.

Azul juga menegaskan bahwa ketika ada satu orang atau satu sumber memberikan informasi maka wartawan harus memastikan dari sumber lain bahwa informasi dari sumber pertama adalah benar.

“Jadi, jika ada orang bawa informasi, yang harus kita lakukan adalah memastikan informasi itu benar dari sumber lain atau pihak lain. Jika ada satu nelayan melihat tumpahan minyak, maka harus cari nelayan lain untuk memastikan, dan lebih bagus jika semakin banyak,” pungkasnya.(*/ky)