LPPM UNIJA Gelar SNAPP 2, Rektor Dorong Dosen dan Mahasiswa Perluas Publikasi Ilmiah 

Media Jatim
UNIJA
(Kurdianto Al Laily/Media Jatim) Para panitia sedang mengikuti SNAPP 2 daring di Graha Sumekar UNIJA Madura, Selasa (5/12/2023).

Sumenep, mediajatim.com — Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Wiraraja (UNIJA) Madura menggelar Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (SNAPP) 2 secara daring, Selasa (5/12/2023).

Seminar Nasional bertajuk “Inovasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Menuju Indonesia Emas 2045” ini diikuti oleh 81 pemakalah sekaligus peserta, dengan rincian, 55 peserta dari UNIJA Madura dan 26 lainnya dari luar kota Sumenep.

Rektor UNIJA Madura Sjaifurrachman mengatakan, dalam penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi, diperlukan inovasi dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“Dengan kegiatan SNAPP ini, para dosen dan mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan serta memperluas target publikasi ilmiahnya,” ungkapnya, Selasa (5/12/2023).

Baca Juga:  Masuk Tahap Studi Kelayakan, Indonesia Islamic Science Park di Bangkalan Akan Dibagi Empat Zona

Sjaifur juga meminta agar para dosen dan mahasiswa terus berbenah dan meningkatkan kualitas keilmuan, penelitian dan pengabdiannya.

“Apalagi menjelang 2045, Indonesia akan dihadapkan pada bonus demografi. Generasi muda harus dipersiapkan dengan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi,” imbuhnya.

Ketua Panitia SNAPP 2 LPPM UNIJA Habibi mengatakan, Indonesia hari ini sedang menyiapkan diri untuk menyambut bonus demografi 2045.

“Sebagai persiapan, pemerintah telah mencanangkan visi Indonesia Emas 2045,” ungkapnya, Selasa (5/12/2023).

Untuk mencapai itu, lanjut Habibi, perlu adanya inovasi mutakhir dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Baca Juga:  TPA Bangkalan Overload, 13 Truk Berisi Sampah Parkir di DLH

“Terutama akademisi dan praktisi harus berkontribusi untuk memberikan ide mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” bebernya.

Di kegiatan SNAPP ini, LPPM UNIJA mendatangkan Peneliti Graz University of Technology Austria Prof. Michael Murkovic.

Prof. Murkovic menerangkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah, tapi belum optimal dalam pengelolaannya.

“Dan pengelolaan terbaik SDA adalah berbasis riset,” ucapnya, Selasa (5/12/2023).

Pada tahun 2050 nanti, ucap Prof. Murkovic, jumlah makanan tidak akan seimbang dengan jumlah penduduk Indonesia. “Semua itu perlu inovasi dan teknologi,” pungkasnya. (mj21/faj)