WhatsApp Image 2024-09-06 at 12.09.54

Ke LPM Al-Khairat, Direktur Kabar Ceritakan Kisahnya Ditangkap Polisi Arab Saudi saat Liputan

Media Jatim
Kabar Madura
(Dok. Media Jatim) Direktur Kabar Madura Group Hairul Anam menyampaikan materi ke anggota LPM Harokah IAI Al-Khairat di Grha Voice of Madura, Kamis (21/12/2023).

Pamekasan, mediajatim.com — Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Harokah IAI Al-Khairat Pamekasan melakukan Studi Komparatif ke Kantor Kabar Madura Group, Kamis (21/12/2023).

Ke Kabar Madura, anggota LPM Harokah ditemui Pemred Harian Kabar Madura Wawan Awalluddin Husna, Pemred K-TV Syahid Mujtahidy dan Direktur Kabar Madura Group Hairul Anam.

Dalam kesempatan tersebut, Anam menjelaskan bahwa ilmu jurnalistik yang didapat mahasiswa di LPM nyaris tidak akan jauh berbeda dengan ilmu jurnalistik yang selama ini dipegang wartawan Kabar Madura, Media Jatim dan K-TV.

Bedanya, kata Anam, hanya terletak pada medan liputan dan ruang lingkup kerja lapangan.

“Misal dalam menggali data atau reportase, teknik wawancara, observasi, maupun kajian pustakanya sama saja. Bedanya ketika turun ke lapangan, tentu lebih menantang wartawan yang bekerja di luar kampus dibanding pers di dalam kampus,” ujarnya.

Karena itulah, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan ini, menekankan agar pengurus LPM Harokah bertanya banyak hal berkaitan dengan pengalaman wartawan Kabar Madura, Media Jatim dan K-TV.

Baca Juga:  Lestarikan Lingkungan Bersih dan Sehat, MAN Sumenep Raih Sekolah Adiwiyata Nasional 2023

Dalam kesempatan tersebut, alumnus Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep itu juga berbagi pengalaman pada saat liputan di luar negeri.

Pada 2013, Anam pernah meliput perluasan Masjidilharam.

Banner Iklan Media Jatim

“Biayanya ratusan triliun. Kala itu, saat tawaf, dilakukan di bawah. Beda dengan sekarang yang bisa tawaf di lantai dua, tiga, dan seterusnya,” ujar pemuda yang juga menekuni totok syaraf Qulhu Geni itu.

Para pengurus LPM Harokah tampak tidak berkedip ketika Anam membeberkan bahwa pada saat liputan di Madinah, dia sempat ditangkap polisi.

Penangkapan itu terjadi lantaran Anam memfoto para pedagang yang lapaknya diobrak-abrik oleh polisi. Setelah bernegosiasi memakai bahasa Arab, akhirnya Anam dilepaskan.

“Saat polisi lengah, saya foto diam-diam pembongkaran PKL dari jauh. Lokasinya dekat Masjid Nabawi. Keesokan harinya, hasil liputan saya tayang di halaman depan Kabar Madura,” ujarnya.

Baca Juga:  Polarisasi Pers yang Mengancam Demokrasi

Anam juga berbagi cerita saat liputan kebun kurma. Ada belasan jenis kurma di sana. Pengunjung bebas makan gratis. Kecuali mau dibawa pulang, diwajibkan untuk dibeli.

“Saya beli kurma Ajwa seharga Rp400 ribu. Ini kurma kesukaan Nabi Muhammad. Dalam riwayat disebutkan, barang siapa yang mengonsumsi kurma Ajwa 7 butir, dia akan dijauhkan dari sihir.

“Saya juga liputan peran aktif Syaikh Ajlani dalam mencerdaskan generasi emas Arab Saudi,” tuturnya.

Di akhir penyampaiannya, Anam mengarahkan pengurus LPM Harokah untuk bertanya banyak hal secara langsung kepada Pemred Kabar Madura Wawan Awalluddin Husna, Pemred K-TV Syahid Mujtahidy, dan Pemred Media Jatim Ongky Arista UA beserta seluruh karyawan yang masuk siang di KM Group.(**/ky)