web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Display 17 Agustus _20250601_164350_0003
Display 17 Agustus _20250601_164349_0000
Display 17 Agustus _20250601_164350_0005
Display 17 Agustus _20250601_164350_0002
Display 17 Agustus _20250601_164350_0004
Display 17 Agustus _20250601_164350_0001

Ke LPM Al-Khairat, Direktur Kabar Ceritakan Kisahnya Ditangkap Polisi Arab Saudi saat Liputan

Media Jatim
Kabar Madura
(Dok. Media Jatim) Direktur Kabar Madura Group Hairul Anam menyampaikan materi ke anggota LPM Harokah IAI Al-Khairat di Grha Voice of Madura, Kamis (21/12/2023).

Pamekasan, mediajatim.com — Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Harokah IAI Al-Khairat Pamekasan melakukan Studi Komparatif ke Kantor Kabar Madura Group, Kamis (21/12/2023).

Ke Kabar Madura, anggota LPM Harokah ditemui Pemred Harian Kabar Madura Wawan Awalluddin Husna, Pemred K-TV Syahid Mujtahidy dan Direktur Kabar Madura Group Hairul Anam.

Dalam kesempatan tersebut, Anam menjelaskan bahwa ilmu jurnalistik yang didapat mahasiswa di LPM nyaris tidak akan jauh berbeda dengan ilmu jurnalistik yang selama ini dipegang wartawan Kabar Madura, Media Jatim dan K-TV.

Bedanya, kata Anam, hanya terletak pada medan liputan dan ruang lingkup kerja lapangan.

“Misal dalam menggali data atau reportase, teknik wawancara, observasi, maupun kajian pustakanya sama saja. Bedanya ketika turun ke lapangan, tentu lebih menantang wartawan yang bekerja di luar kampus dibanding pers di dalam kampus,” ujarnya.

Karena itulah, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan ini, menekankan agar pengurus LPM Harokah bertanya banyak hal berkaitan dengan pengalaman wartawan Kabar Madura, Media Jatim dan K-TV.

Baca Juga:  Kontribusi Lebih Rp1 Miliar, CV. Jawara Terima Piagam Apresiasi Dirjen Bea Cukai

Dalam kesempatan tersebut, alumnus Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep itu juga berbagi pengalaman pada saat liputan di luar negeri.

Pada 2013, Anam pernah meliput perluasan Masjidilharam.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

“Biayanya ratusan triliun. Kala itu, saat tawaf, dilakukan di bawah. Beda dengan sekarang yang bisa tawaf di lantai dua, tiga, dan seterusnya,” ujar pemuda yang juga menekuni totok syaraf Qulhu Geni itu.

Para pengurus LPM Harokah tampak tidak berkedip ketika Anam membeberkan bahwa pada saat liputan di Madinah, dia sempat ditangkap polisi.

Penangkapan itu terjadi lantaran Anam memfoto para pedagang yang lapaknya diobrak-abrik oleh polisi. Setelah bernegosiasi memakai bahasa Arab, akhirnya Anam dilepaskan.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Distribusikan 8 Ton Beras Murah saat Tinjau Harga Sembako di Pasar Pakong

“Saat polisi lengah, saya foto diam-diam pembongkaran PKL dari jauh. Lokasinya dekat Masjid Nabawi. Keesokan harinya, hasil liputan saya tayang di halaman depan Kabar Madura,” ujarnya.

Anam juga berbagi cerita saat liputan kebun kurma. Ada belasan jenis kurma di sana. Pengunjung bebas makan gratis. Kecuali mau dibawa pulang, diwajibkan untuk dibeli.

“Saya beli kurma Ajwa seharga Rp400 ribu. Ini kurma kesukaan Nabi Muhammad. Dalam riwayat disebutkan, barang siapa yang mengonsumsi kurma Ajwa 7 butir, dia akan dijauhkan dari sihir.

“Saya juga liputan peran aktif Syaikh Ajlani dalam mencerdaskan generasi emas Arab Saudi,” tuturnya.

Di akhir penyampaiannya, Anam mengarahkan pengurus LPM Harokah untuk bertanya banyak hal secara langsung kepada Pemred Kabar Madura Wawan Awalluddin Husna, Pemred K-TV Syahid Mujtahidy, dan Pemred Media Jatim Ongky Arista UA beserta seluruh karyawan yang masuk siang di KM Group.(**/ky)