web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Pupuk Langka, Kios Tak Berizin, PMII Segel Kantor Pemkab Pamekasan

Media Jatim
PMII
(M. Arif/Media Jatim) PMII Cabang Pamekasan segel kantor Pemkab setempat, Senin (8/1/2024).

Pamekasan, mediajatim.com — Ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan mendatangi Kantor Pemkab setempat, Senin (8/1/2024).

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Mereka mempertanyakan karut-marutnya pendistribusian pupuk bersubsidi. Ketua PC PMII Pamekasan Homaidi menjelaskan bahwa kelangkaan pupuk subsidi ini kerap terjadi pada setiap musim.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

“Para petani juga mengeluhkan penebusan pupuk harus dengan uang muka dulu, jika tidak ada uang muka, maka akan dijual ke orang lain,” ungkapnya, Senin (8/1/2024).

Selain itu, kata Homaidi, ada kios yang menjual pupuk subsidi tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Banyak penyaluran pupuk yang tidak sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), sehingga hal ini menjadi faktor kelangkaan saat musim tanam,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Homaidi, banyak kios yang tidak berizin dan tidak terdaftar sebagai penyedia pupuk bersubsidi.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

“Kami meminta Pj Bupati mengevaluasi peran Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3), mengevaluasi RDKK, dan mengevaluasi pendistribuan pupuk ini,” jelasnya.

Pihaknya juga meminta Pemkab untuk mencabut izin distributor pupuk yang diduga melanggar aturan dengan menjual pupuk ke luar daerah tanggung jawabnya.

Baca Juga:  DPRD Bangkalan Bentuk 8 Fraksi, 6 Parpol Melebur karena Tak Cukup Kursi

Homaidi juga mengaku siap membuka data karut-marutnya distribusi pupuk subsidi ini. “Mari buka datanya,” sambungnya.

Sementara Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Pamekasan Achmad Faisol meminta agar tuntutan yang disampaikan PMII Pamekasan dibicarakan di forum lain.

“Saat ini kami belum siap menunjukkan data-data yang diminta, artinya kami butuh waktu untuk menyiapkan hal tersebut,” ungkapnya saat menemui massa aksi, Senin (8/1/2024).

Namun hal itu ditolak mentah-mentah oleh aksi massa. PMII tetap menginginkan transparansi data agar bisa disaksikan oleh masyarakat.

Karena tidak menemukan penjelasan representatif dari pihak KP3, massa aksi kecewa dan menyegel Kantor Pemkab Pamekasan.(rif/ky)