Display 17 Agustus _20240829_131215_0000

Gerak Cepat Atasi KLB Polio, Pj Bupati Pamekasan Gelar Rakor dan Imbau Masyarakat Tak Panik

Media Jatim
Polio
(Dok. Pemkab Pamekasan) Pj Bupati Pamekasan saat memberikan sambutan pada Rakor penanganan KLB Polio di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Rabu (10/1/2024) lalu.

Pamekasan, mediajatim.com — Pemkab Pamekasan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Rabu (10/1/2024).

Banner Iklan Media Jatim

Rakor yang diikuti oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat dan seluruh Camat tersebut bertujuan untuk menangani Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Polio di Pamekasan.

Pj Bupati Pamekasan Masrukin mengingatkan kepada semua OPD agar melakukan langkah konkret untuk mencegah penyebaran virus Polio tersebut.

“KLB Polio ini beban berat, bukan soal status dan keuangan saja. Padahal sebelumnya kita sudah susah payah menjadi kabupaten sehat, sekarang malah KLB,” ungkapnya, Rabu (10/1/2024).

Baca Juga:  Orasi Ilmiah Mahfud MD di UTM: Demokrasi Itu Buruk, tapi Terbaik dari Semua Sistem yang Jelek

Kata Masrukin, Rakor ini harus menghasilkan langkah strategis pemerintah ke depan, agar status KLB bisa kembali ke kondisi normal seperti sebelumnya.

IMG-20240908-WA0006
IMG-20240908-WA0007
IMG-20240907-WA0007

Selain itu, Masrukin juga mengimbau kepada masyarakat Pamekasan agar tidak panik menghadapi penyakit Polio ini.

“Langkah yang akan diambil Pemkab tidak boleh membuat masyarakat panik menjelang Pemilu, sebab hal itu akan membuat keadaan lebih parah,” ujarnya.

Sejatinya, kata Masrukin, Pamekasan pada 2018 lalu juga pernah berstatus KLB karena penyakit difteri dan keracunan makanan.

Baca Juga:  Pembuangan Limbah Medis PMI Bangkalan Naik Sidik, Polres: Penetapan Tersangka dalam Waktu Dekat!

“Jadi, KLB bukan hal baru dan pernah kita tangani sebelumnya. Maka saya berharap rencana aksinya diperjelas, dimulai kapan, jangan hanya bicara anggaran!” tegasnya.

Selain itu, pihaknya berharap rencana aksi harus matang dan semua pihak bisa lebih aktif sehingga sesuai target yang direncanakan.

“Termasuk bidan desa, camat, kepala desa harus satu visi agar Polio dapat dicegah dengan baik,” pungkasnya.(rif/faj)