Bangkalan, mediajatim.com — Kabupaten Bangkalan masuk zona merah dalam pemetaan kerawanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya mengatakan akan mengerahkan ribuan anggota kepolisian saat hari pelaksanaan Pemilu pada 14 Februari 2024 nanti.
“Ribuan pasukan itu dari satu kompi Shabara, satu kompi Brimob Polda Jatim, dan dari kami juga sekitar 350 sampai 600 anggota akan ikut membantu pengamanan,” ungkapnya, Selasa (30/1/2024).
Mengingat banyaknya peristiwa kekerasan di Bangkalan beberapa bulan terakhir, kata Febri, pihak kepolisian akan fokus mengantisipasi penggunaan senjata tajam dan senjata api pada Pemilu nanti.
Karena Bangkalan, tutur Febri, masuk zona merah dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Untuk menciptakan kondusivitas dalam Pemilu nanti, Polres Bangkalan akan berpatroli dan melakukan sejumlah razia.
“Kami sudah minta Polsek di setiap kecamatan melakukan operasi keseimbangan setiap malam,” paparnya.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bangkalan Mustain Saleh mengatakan, kabupaten ujung barat Pulau Madura ini masuk zona merah, mengacu pada Pemilu 2019 lalu.
“Kami sudah minta jajaran Panwascam untuk mengidentifikasi potensi kerawanan tahun ini. Kini tengah dalam pembahasan bersama di Bawaslu Provinsi Jawa Timur,” ungkapnya, Selasa (30/1/2024).
Mustain meyakini bahwa masyarakat Bangkalan saat ini sudah lebih baik dibandingkan saat Pemilu 2019 lalu.
Lebih lanjut Mustain menjelaskan bahwa segala bentuk pencegahan terhadap tindakan-tindakan yang tidak diinginkan saat nanti Pemilu berlangsung sudah dilakukan, baik kepada peserta Pemilu, tokoh masyarakat, juga masyarakat Bangkalan secara umum.
“Mari laksanakan Pemilu yang aman dan kondusif, semoga Bangkalan tidak lagi menjadi zona merah,” pungkasnya.(hel/faj)