Temukan Kasus Polio, RSUD Smart Pamekasan Imbau Anak-Anak Imunisasi Lengkap 

Media Jatim
Polio
(Dok. health.detik.com) Imunisasi Polio pada anak.

Pamekasan, mediajatim.com — RSUD dr. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan menemukan satu kasus Polio pada Desember 2023 lalu.

Anak yang mengidap penyakit Polio ini ditangani langsung oleh Dokter Spesialis Anak RSUD Smart Pamekasan dr. Novel Widya Saputra.

Pasien ini, kata dr. Novel, datang ke RSUD Smart Pamekasan dalam kondisi kurang gizi dan keterlambatan motorik (jalan).

“Memang ada hipotesis yang mengarah ke Polio, karena pasien mengalami sesak. Tapi saat itu kami tidak menemukan gejala awal Polio, seperti batuk, pilek, nyeri kepala, atau demam,” terangnya, Senin (5/2/2024).

Untuk memastikan penyebab gejala anak tersebut, lanjut dr. Novel, pihak rumah sakit kemudian melakukan uji laboratorium pada feses pasien. Ternyata, hasilnya menunjukkan positif Polio.

“Kami lakukan screening dan ternyata positif virus Polio tipe dua. Harusnya virus ini sudah tidak ada di Indonesia. Dugaan kami, virus ini berasal dari luar negeri,” paparnya.

Baca Juga:  Dalam LP Dugaan Tilap Uang Rp100 Juta di Pamekasan, Pengacara AS Bawa Mabes Polri dan Hakim PTUN!

Kondisi pasien saat ini, ujar dr. Novel, adalah komplikasi. Namun mujurnya, tidak sampai mengalami kelumpuhan permanen.

“Pasien masih bisa tertolong, karena otot-ototnya belum sepenuhnya menyusut (atrofi). Jadi masih kita kejar dengan pemberian gizi yang cukup dan terapi. Terakhir, yang kami tahu pasien ini sudah bisa berdiri, semoga sekarang sudah bisa berjalan,” bebernya.

Menurut dr. Novel, dampak terburuk dari Polio adalah kelumpuhan permanen, karena virus ini menyerang sistem saraf tulang belakang yang berpengaruh pada motorik anak.

“Bisa juga menyerang otot-otot pernapasan yang menyebabkan pasien mengalami sesak. Namun kembali lagi pada daya tahan tubuhnya (antibodi), jika kuat, virus akan mampu dilawan oleh antibodinya sendiri, begitu pun sebaliknya,” paparnya.

Baca Juga:  Desa Kertagena Tengah Kian Semangat Lestarikan Al Banjari Usai Dapat Fasilitas Kearifan Lokal Kemensos RI

Namun sebelum lumpuh permanen, tutur dr. Novel, pasien biasanya mengalami gejala awal yang sebenarnya mudah untuk dicegah.

dr. Novel menambahkan, hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus Polio ini adalah imunisasi.

“Lengkapi imunisasi anak dengan datang ke fasilitas kesehatan sesuai jadwal. Jika kelewat, bisa dikejar dengan berkonsultasi kepada pihak Puskesmas,” jelasnya.

Selain itu, ucap dr. Novel, tindakan preventif lainnya yang bisa dilakukan untuk mencegah Polio, yakni rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan, dan memperkuat daya tahan tubuh.

“Virus ini masuknya dari oral dan dapat dideteksi dari feses, makanya menjaga kebersihan tangan itu menjadi penting,” pungkasnya.(fit/faj)