Display 17 Agustus _20240829_131215_0000

RSUD Pamekasan Sesalkan KPU Tak Sediakan TPS Khusus: Puluhan Orang Kehilangan Hak Pilih!

Media Jatim
TPS
(Dok. Merdeka.com) Ilustrasi bilik pencoblosan di TPS Pemilu 2024.

Pamekasan, mediajatim.com — KPU Pamekasan tidak menyediakan TPS khusus di RSUD Smart pada hari pemilihan umum, Rabu (14/2/2024).

Banner Iklan Media Jatim

Tidak adanya TPS khusus ini disesalkan pihak RSUD Smart. “ODGJ difasilitasi oleh negara dan bisa nyoblos, kenapa orang sakit di rumah sakit tidak difasilitasi?” kata Direktur RSUD Smart dr. Budi Santoso, Kamis (15/2/2024).

Dia menyesalkan KPU Pamekasan tidak menyediakan TPS di rumah sakit. “Di RSUD Smart ada 75 orang yang rawat inap pada hari pemilihan umum. Belum lagi rumah sakit lain,” tuturnya.

dr. Budi berharap, KPU lebih sigap agar mereka yang memiliki hak pilih tidak kehilangan haknya.

Baca Juga:  Ditanya Apakah Akan Maju Lagi di Pilbup 2024, Ini Jawaban Baddrut Tamam!

“Ini kan kewajiban KPU memastikan orang yang punya hak pilih tidak kehilangan haknya,” imbuhnya.

Menanggapi itu, Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Pamekasan Ibnun Hasan Mahfud menjelaskan bahwa orang sakit itu masuk dalam kategori Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).

IMG-20240908-WA0006
IMG-20240908-WA0007
IMG-20240907-WA0007

DPTb harus mengurus surat pindah memilih dan harus diajukan H-7 pencoblosan.

“Hingga waktu yang ditentukan, tercatat tidak ada yang mengajukan, sehingga tidak membuat TPS di RSUD dan lainnya,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Kamis (15/2/2024).

Baca Juga:  Fakta Baru Warga Sumenep yang Mengadu ke Jokowi karena Tak Dapat Undangan Penyaluran Bansos

Kata Ibnun, pengajuan pindah itu menjadi acuan untuk pendirian TPS keliling di RSUD dan tempat lain.

“Jadi meskipun dibuatkan TPS, juga terkendala administrasi keterangan pindah memilih,” tukasnya.

Sosialisasi tentang pindah lokasi pemilihan, lanjut Ibnun, sudah dimasifkan dengan harapan mereka yang berpindah bisa mengajukan kepindahan di DPTb.

“Akan kami evaluasi terkait sosialisasi hal tersebut, jika memang dibutuhkan dilakukan di rumah sakit, dan akan menjadi catatan bagi kami ke depan,” pungkasnya.(rif/ky)

Respon (1)

  1. Lah orang sakit kan tidak bisa direncanakan pak. Bisa jadi hari ini baik2 saja, besok sudah dirawat di rumah sakit. Masak ia ada orang yg tau bahwa akan sakit dan dirawat di rumah sakit jadi H-7 sebelum masuk Rumah sakit sudah ngurus dan mengajukan pindah memilih.

Komentar ditutup.