Pamekasan, mediajatim.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan mengajukan 18 sekolah terdiri dari SD dan SMP untuk mengikuti seleksi adiwiyata tingkat provinsi, Kamis (15/2/2024).
Sekolah dimaksud yakni 15 SD; SDN Bugih 1, Panempan 2, Teja Barat 1, Gladak Anyar 4, Bettet 2, Teja Timur 2 dan MI Islamiyah Sumur Putih.
Kemudian SDN Pademawu Timur 2, Sumedangan 2, Larangan Tokol 1, Duko Timur 1, Polagan 3, Panaguan 1, Larangan Badung 1, dan SDN Larangan Badung 2.
Sementara tiga SMP yang direkomendasikan yaitu SMPN 6 Pamekasan, 1 Pakong, dan SMPN 1 Pasean.
Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Muda DLH Pamekasan M. Selamet Djauhari mengatakan bahwa 18 sekolah ini hasil seleksi tingkat kabupaten dari 40 sekolah yang direkomendasikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) pada 16 Desember 2023.
“Kami lakukan pembinaan macro excel kepada 40 sekolah. Kamudian kami nilai dan yang siap hanya 25 sekolah. Penilaian terakhir terkait gerakan ramah lingkungan di sekolah dan kebijakan sekolah akhirnya ada 18 sekolah yang kami ajukan ke provinsi,” paparnya kepada mediajatim.com, Senin (19/2/2024).
Selamet juga mengatakan Tim Penilai Provinsi Jawa Timur akan meninjau langsung 18 sekolah yang direkomendasikan untuk memvalidasi keabsahan data yang disetorkan oleh DLH Pamekasan.
“Tim penilai dari provinsi akan meninjau langsung untuk memvalidasi data kami yang semuanya tertuang dalam macro excel. Bagaimana penilainnya itu wewenang tim provinsi untuk menentukan sekolah yang lolos administrasi,” jelasnya.
Setelah peninjauan langsung, lanjut Selamet, hasilnya akan diumumkan pada laporan verifikasi lapangan (Verlap).
Verlap inilah yang menentukan berapa nilai dan jumlah sekolah yang lolos di Seleksi Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2024.
“Harapan kami, baik nilai maupun jumlah sekolah yang lolos lebih banyak dari tahun lalu. Karena kami sudah mengawali dibanding daerah lain dengan melakukan pembinan agar hasilnya maksmimal,” tuturnya.
Sementara Kadisdikbud Pamekasan Akhmad Zaini mendukung penuh 18 sekolah yang mengikuti seleksi adiwiyata tingkat provinsi.
“Kami lakukan pembinaan bersama DLH Pamekasan, dan memfasilitasi apa yang kurang-kurang, contohnya sarana dan prasarana. Namun tidak semua, karena sekolah sudah punya fasilitas masing-masing,” katanya.(fit/ky)