Cegah Stunting, Dokter Spesialis Anak RSUD Smart Pamekasan Imbau Ibu Hamil Jaga Asupan Gizi

Media Jatim
Stunting
(Rena Yunita J/Media Jatim) Dokter Spesialis Anak RSUD Smart Pamekasan dr. Novel Widya Saputra memaparkan cara pencegahan stunting di ruang prakteknya, Kamis (22/2/2024) malam.

Pamekasan, mediajatim.com — RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan terus memberikan atensinya terhadap penanganan dan pencegahan stunting pada anak.

Stunting merupakan suatu kondisi di mana terjadi perawakan pendek pada anak akibat gizi buruk berkepanjangan lebih dari 3 bulan.

Dokter Spesialis Anak RSUD Smart Pamekasan dr. Novel Widya Saputra mengimbau kepada masyarakat, utamanya para ibu hamil untuk mencukupi gizi, rutin periksa kehamilan, dan menjaga kebersihan lingkungan.

“Hal itu semua dapat mencegah penyebaran stunting pada anak,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Kamis (22/2/2024).

Kata dr. Novel, stunting erat sekali kaitannya dengan pola asuh dan kondisi lingkungan sekitar.

“Stunting tidak hanya dilihat saat bayi lahir, tapi juga saat bayi dalam kandungan. Utamanya, soal pola asuh ibunya saat hamil. Karena kadang ada, dari saking kuatnya memegang tradisi, sehingga banyak pantangan makanan,” paparnya.

Baca Juga:  Madura United Lepas Top Scorer Junior Brandao

Banyaknya pantangan makanan ini, lanjut dr. Novel, bisa membuat ibu hamil kekurangan gizi dan nutrisi, yang kemudian berdampak pada tumbuh kembang si bayi. Hal inilah yang membuat bayi bisa lahir stunting.

Problem lainnya, tutur dr. Novel, banyak ibu hamil yang juga enggan memeriksakan kehamilannya ke tenaga medis. Ini juga menjadi penyebab terjadinya stunting.

“Ibu hamil yang rajin memeriksakan kehamilannya biasanya diberi imunisasi vaksin Tetanus Toksoid (TT). Selain itu, jika gizinya dilihat kurang, akan diberikan suplementasi,” imbuhnya.

Menurut dr. Novel, gizi ibu yang bagus dan upaya menciptakan lingkungan bersih adalah yang paling utama untuk memcegah stunting.

Baca Juga:  Poliklinik Jiwa RSUDMA Sumenep Punya Dokter Senior Jam Terbang Tinggi, Komitmen Layani Warga! 

Stunting, ucap dr. Novel, memang bisa disembuhkan, namun lebih baik dicegah daripada harus mengobati.

“Ada kondisi stunting dan stunted. Kalau stunting masih bisa diobati, misal dengan terapi perbaikan gizi. Tapi kalau sudah stunted berarti tidak bisa,” terangnya.

Lebih lanjut dr. Novel memaparkan bahwa sejatinya, pencegahan stunting tidak cukup hanya saat masa kehamilan saja. Edukasi pranikah juga penting. Oleh karena itu sangat tidak dianjurkan untuk menikah dini.

“Jika menikah di usia belia, sang ibu masih punya potensi untuk tumbuh dan berkembang. Kalau kondisinya hamil, asupan nutrisi yang masuk akan dibagi dua, untuk pertumbuhan dirinya dan calon bayinya. Sehingga bobot bayinya di bawah normal,” pungkasnya.(fit/faj)