WhatsApp Image 2024-09-06 at 12.09.54

Cegah Stunting, Dokter Spesialis Anak RSUD Smart Pamekasan Imbau Ibu Hamil Jaga Asupan Gizi

Media Jatim
Stunting
(Rena Yunita J/Media Jatim) Dokter Spesialis Anak RSUD Smart Pamekasan dr. Novel Widya Saputra memaparkan cara pencegahan stunting di ruang prakteknya, Kamis (22/2/2024) malam.

Pamekasan, mediajatim.com — RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan terus memberikan atensinya terhadap penanganan dan pencegahan stunting pada anak.

Stunting merupakan suatu kondisi di mana terjadi perawakan pendek pada anak akibat gizi buruk berkepanjangan lebih dari 3 bulan.

Dokter Spesialis Anak RSUD Smart Pamekasan dr. Novel Widya Saputra mengimbau kepada masyarakat, utamanya para ibu hamil untuk mencukupi gizi, rutin periksa kehamilan, dan menjaga kebersihan lingkungan.

“Hal itu semua dapat mencegah penyebaran stunting pada anak,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Kamis (22/2/2024).

Kata dr. Novel, stunting erat sekali kaitannya dengan pola asuh dan kondisi lingkungan sekitar.

“Stunting tidak hanya dilihat saat bayi lahir, tapi juga saat bayi dalam kandungan. Utamanya, soal pola asuh ibunya saat hamil. Karena kadang ada, dari saking kuatnya memegang tradisi, sehingga banyak pantangan makanan,” paparnya.

Baca Juga:  Hadiri Bulan Bakti TNI-Polri, Pj Bupati Pamekasan Harap Sinergi Antarinstansi Terus Terjalin

Banyaknya pantangan makanan ini, lanjut dr. Novel, bisa membuat ibu hamil kekurangan gizi dan nutrisi, yang kemudian berdampak pada tumbuh kembang si bayi. Hal inilah yang membuat bayi bisa lahir stunting.

Banner Iklan Media Jatim

Problem lainnya, tutur dr. Novel, banyak ibu hamil yang juga enggan memeriksakan kehamilannya ke tenaga medis. Ini juga menjadi penyebab terjadinya stunting.

“Ibu hamil yang rajin memeriksakan kehamilannya biasanya diberi imunisasi vaksin Tetanus Toksoid (TT). Selain itu, jika gizinya dilihat kurang, akan diberikan suplementasi,” imbuhnya.

Menurut dr. Novel, gizi ibu yang bagus dan upaya menciptakan lingkungan bersih adalah yang paling utama untuk memcegah stunting.

Baca Juga:  Sempat Vakum, Santoso Madura Jadi Pemenang Cipta Puisi Nasional 2023 Berkat Doa Ibu

Stunting, ucap dr. Novel, memang bisa disembuhkan, namun lebih baik dicegah daripada harus mengobati.

“Ada kondisi stunting dan stunted. Kalau stunting masih bisa diobati, misal dengan terapi perbaikan gizi. Tapi kalau sudah stunted berarti tidak bisa,” terangnya.

Lebih lanjut dr. Novel memaparkan bahwa sejatinya, pencegahan stunting tidak cukup hanya saat masa kehamilan saja. Edukasi pranikah juga penting. Oleh karena itu sangat tidak dianjurkan untuk menikah dini.

“Jika menikah di usia belia, sang ibu masih punya potensi untuk tumbuh dan berkembang. Kalau kondisinya hamil, asupan nutrisi yang masuk akan dibagi dua, untuk pertumbuhan dirinya dan calon bayinya. Sehingga bobot bayinya di bawah normal,” pungkasnya.(fit/faj)