InShot_20250612_093447937

Angka Stunting di Bangkalan Masih Tinggi, BKKBN Jatim Minta Kinerja TPPS Ditingkatkan

Media Jatim
Stunting
(Dok. Media Jatim) Kepala BKKBN Jatim Maria Ernawati saat memberikan komentar di Gedung Rato Ebu Bangkalan, Rabu (20/3/2024).

Bangkalan, mediajatim.com — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur minta kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga Berisiko Stunting Bangkalan ditingkatkan.

InShot_20250611_121708493
InShot_20250611_121725186
InShot_20250611_121808313
InShot_20250611_121920141
InShot_20250611_121834221

Pasalnya, hingga saat ini, angka stunting di kabupaten ujung barat Pulau Madura ini masih tinggi.

“Angka stunting di Bangkalan masih masuk kategori tinggi. Sebab, masih ada di angka 26,2 persen dari target 14 persen,” ungkap Kepala BKKBN Jatim Maria Ernawati, Rabu (20/3/2024).

Baca Juga:  8 Ketua KPPS Diperiksa Polres Pamekasan dalam Kasus Pemotongan Anggaran TPS

Persentase ini, kata Maria, dikalkulasi berdasarkan jumlah penduduk usia balita di Bangkalan. “Jadi masih tinggi angka stunting nya,” imbuhnya.

IMG-20250614-WA0027

Atas kondisi ini, Maria meminta pihak TPPS untuk mendorong para calon orang tua, atau calong pengantin untuk ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) agar mendapatkan pemahaman yang utuh terkait prakonsepsi.

“Anak muda sekarang lebih mementingkan prewedding, daripada hal mendesak seperti prakonsepsi,” ulasnya.

Pihaknya juga berharap, para stakeholder di Bangkalan bisa bekerja sama dalam menekan angka stunting. “Ini evaluasi, semua stakeholder di Bangkalan dapat bersinergi menekan angka stunting ini,” terangnya.

Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Bangkalan Sudiyo mengaku telah melakukan langkah pencegahan untuk menekan angka stunting, salah satunya dengan imunisasi.

“Tahun lalu kami sudah melakukan imunisasi di 20 desa, sedangkan tahun ini ada di 13 titik,” singkatnya.(hel/faj)