Pamekasan, mediajatim.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan mendapat kunjungan kerja dari Pemkab Kutai Kartanegara dalam rangka studi banding terkait kebijakan pendidikan keagamaan, Selasa (2/4/2024).
Dalam studi banding ini, Pemkab Kutai Kartanegara belajar ke Disdikbud Pamekasan terkait cara pembentukan karakter siswa melalui pendidikan agama.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Akhmad Zaini mengatakan bahwa Pemkab Pamekasan memiliki beberapa kebijakan terkait pendidikan keagamaan.
“Mereka (Pemkab Kutai Kartanegara, Red.) ingin belajar bagaimana keberpihakan kami terhadap pendidikan keagamaan,” jelasnya, Selasa (2/4/2024).
Disdikbud Pamekasan, tutur Zaini, punya beberapa kebijakan terkait pendidikan keagamaan. “Pertama, ada beasiswa santri yang diberikan kepada siswa yang belajar di pondok pesantren,” tukasnya.
Beasiswa santri ini, imbuh Zaini, diperuntukkan bagi santri yang tidak mampu, penghafal Al-Qur’an, dan yang berprestasi.
“Kami biayai, setiap bulannya Rp500 ribu, jumlah yang menerima beasiswa ini sudah lebih dari 6.000 santri,” tuturnya.
Kedua, lanjut Zaini, Pemkab Pamekasan juga memberikan bantuan kepada guru agama yang melaksanakan Pendidikan Profesi Guru (PPG) pada 2021.
Lebih lanjut Zaini menerangkan bahwa lembaga pendidikan di Pamekasan dari jenjang SD hingga SMP sudah punya program keagamaannya sendiri untuk membentuk karakter siswa-siswinya.
“Siswa SD di Pamekasan diwajibkan mengikuti program Uji Kompetensi Al-Qur’an (UKA) yang meliputi dua hal, baca tulis dan menghafal Al-Qur’an. Untuk siswa SMP ada program baca kitab gundul. Baik siswa SD dan SMP harus hafal Al-Qur’an minimal juz 30,” terangnya.
Bahkan selama Ramadan ini, ucap Zaini, para pelajar itu diwajibkan hafal surah Yasin dan mengikuti beberapa kegiatan keagamaan di sekolahnya masing-masing.
Kata Zaini, rombongan dari Kutai Kertanegara kagum dengan program Pemkab Pamekasan yang sangat mendukung terhadap pendidikan keagamaan.
“Bahkan ketika ditanya anggaran kami berapa, ternyata tidak sampai sepertiga dari anggaran mereka. Mereka sudah di angka triliunan, kami masih di angka miliaran,” pungkasnya.(fit/faj)