Mahasiswa UTM Geruduk Gedung Rektorat, Protes Kenaikan UKT bagi Maba

Media Jatim
UTM
(Helmi Yahya/Media Jatim) Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Rektorat kampus setempat, Kamis (16/5/2024).

Bangkalan, mediajatim.com — Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melakukan aksi demonstrasi di Gedung Rektorat kampus setempat, Kamis (16/5/2024).

Aksi ini digelar sebagai bentuk protes mahasiswa karena UTM menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa baru.

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Moh. Anis Anwari menilai, pihak kampus tidak transparan terkait kebijakan peningkatan dan penentuan level UKT bagi mahasiswa baru.

“Jangan kemudian karena berubah status menjadi Badan Layanan Umum (BLU), UTM malah memberatkan mahasiswa,” ucapnya, Kamis (16/5/2024).

Karena itulah, pihaknya bersama massa aksi menuntut jajaran Rektor UTM untuk terbuka mengenai pengajuan dan peningkatan UKT.

“Saya harap para pimpinan UTM bisa merespon permintaan kami dengan bijak, agar tidak timbul masalah atau kesalahpahaman di kemudian hari,” tuturnya.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Buka Posko Pengaduan THR 2024: Perusahaan "Nakal" Terancam Dibekukan!

Dikonfirmasi via telepon WhatsApp, Rektor UTM Safi’ menjelaskan, kebijakan penentuan UKT tidak ditentukan oleh pihak kampus.

Beberapa bulan yang lalu, kata Safi’, semua perguruan tinggi negeri baik yang statusnya Satuan Kerja (Satker) atau BLU memang diminta mengajukan kembali level UKT.

“Pengajuan ini disesuaikan dengan kebijakan Biaya Kuliah Tunggal (BKT) terbaru dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,” ungkapnya, Kamis (16/5/2024).

Meski begitu, Safi’ memastikan tidak ada kenaikan UKT di UTM. Level UKT dari satu sampai enam tetap sama dengan sebelumnya, tidak ada peningkatan, meskipun bisa saja jika dinaikkan.

Baca Juga:  Jelang Pilkada 2024, Polres Pamekasan Atensi 3 Kecamatan Rawan Konflik 

Kata Safi’, UTM hanya menambah level UKT hingga level 10. “Itupun juga tidak menggunakan batas maksimal. Saya tidak ingin ada kesan bahwa setelah menjadi BLU malah semakin memberatkan mahasiswa,” ujarnya.

Penentuan level UKT itu, terang Safi’, menyesuaikan dengan BKT. Di UTM ada dua program studi di Fakultas Teknik yang level UKT-nya 10 alias Rp7 juta, padahal BKT-nya Rp18 juta. Jadi selisihnya tidak sampai separuh.

“UKT ini juga berdasarkan level ekonomi, jika ekonominya rendah tidak mungkin terkena UKT tinggi. Dan jika ada yang tidak mampu, kami pasti membantu,” pungkasnya.(hel/faj)