WhatsApp Image 2024-09-06 at 12.09.54

Viral Bayi Usia 10 Hari Diberi Makan Bubur, Ini Tanggapan Dokter Spesialis Anak RSUD Smart Pamekasan

Media Jatim
Bayi
(Dok. Youtube RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo) Dokter Spesialis Anak RSUD Smart Pamekasan dr. Novel Widya Saputra menjelaskan sekelumit penyakit demam berdarah di ruang Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS).

Pamekasan, mediajatim.com — Bayi berusia 10 hari asal Jember Jawa Timur viral di media sosial karena diberi makan bubur oleh orang tuanya.

Video yang diunggah di akun TikTok @rulyjember pada 14 Mei 2024 ini tidak hanya menyita perhatian netizen di dunia maya, melainkan juga para ahli medis di beberapa daerah.

Termasuk, Dokter Spesialis Anak RSUD Smart Pamekasan dr. Novel Widya Saputra juga ikut berkomentar terkait peristiwa bayi di Jember tersebut.

Pria yang akrab disapa dr. Novel itu menerangkan, newborn baby atau bayi baru lahir cukup mendapat asupan Air Susu Ibu (ASI).

“Tidak boleh diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) sebelum bayi usia enam bulan,” ujarnya kepada mediajatim.com, Rabu (22/5/2024).

Karena pada usia nol hingga enam bulan, tutur dr. Novel, usus bayi masih immature untuk menyerap dan mencerna makanan.

Baca Juga:  PPP-PDIP Resmi Usung Ra Bakir-Taufadi di Pilkada Pamekasan 2024

Selain usus bayi masih belum siap mencerna makanan, lanjut dr. Novel, gerak peristaltiknya juga belum sepenuhnya sempurna.

“Jadi, usus manusia itu ada gerakan peristaltik, yaitu gerakan pada dinding saluran pencernaan yang mendorong makanan hingga ke saluran selanjutnya. Nah, untuk usus bayi baru lahir belum terkoordinasi sempurna,” ungkapnya.

Banner Iklan Media Jatim

Apabila bayi dipaksa makan, lanjut dr. Novel, risikonya banyak. “Usus bayi yang diberi makanan akan terjepit oleh usus yang selanjutnya. Ini juga menyebabkan aliran darahnya terjepit,” tambahnya.

Tanda bayi yang mengalami kondisi seperti ini, tutur dr. Novel, biasanya rewel dan perutnya kembung. “Ketika perutnya dipegang seperti ada benjolan keras, dan akhirnya kotoran yang keluar disertai darah,” imbuhnya.

Baca Juga:  Polisi Ungkap Kronologi Pembacokan Pria Asal Sumenep yang Selingkuhi Istri Orang

Jika kondisi itu dibiarkan, terang dr. Novel, lama-lama usus bayi akan membusuk. “Salah satu penanganannya adalah operasi,” ujarnya.

dr. Novel mengaku sering menemukan kasus bayi diberi MPASI, sementara usianya belum genap enam bulan.

“Banyak saya temukan kasus seperti ini. Semuanya tertolong, rentang usia dari satu hingga enam bulan. Kalau newborn ada tapi tidak banyak,” terangnya.

Karena itulah, dr. Novel mengimbau kepada masyarakat terutama pasangan yang baru dikaruniai bayi untuk tetap mengedukasi diri agar tidak salah langkah dalam mengasuh buah hatinya.

“Berikan ASI eksklusif dari usia nol hingga enam bulan, tanpa makanan pendamping apa pun. Misalkan ASI-nya tidak keluar atau macet, dokter akan meresepkan susu formula khusus untuk bayi yang baru lahir,” pungkasnya.(fit/faj)