Pamekasan, mediajatim.com — Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kabupaten Pamekasan ternyata amburadul.
Bagaimana tidak, pengusaha sukses sekaliber H. Khairul Umam atau yang karib disapa H. Her, masuk ke dalam data orang miskin atau DTKS Kabupaten Pamekasan.
Berdasarkan penelusuran mediajatim.com, Jumat (12/7/2024), bukan hanya H. Her, tapi juga keluarganya masuk ke dalam data induk Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
Sultan Madura masuk DTKS bersama sang anak Ach. Rizqy, istrinya Serli Citra Dewi dan ibunya Siti Fatimah.
Dalam DTKS itu, H. Her tercatat menerima PBI JK. Sementara sang istri menerima PKH dan juga PBI JK.
Dimintai tanggapan terkait hal itu, H. Her meminta data-data yang tidak sesuai segera dibongkar sehingga tidak berimbas kepada warga miskin.
“Tolong data ini diperbaiki, agar yang benar-benar memerlukan bantuan terdata dan tepat sasaran,” tuturnya, Jumat (12/7/2024).
Dikonfirmasi terkait itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pamekasan Herman Hidayat menerangkan bahwa DTKS itu merupakan induk data masyarakat prasejahtera.
“Kalau itu benar (H. Her masuk DTKS, red), itu kewenangan desa. Karena pemerintah desa yang paham mana yang kaya dan miskin. Data DTKS itu sebenarnya harus di-upgrade, dilaporkan ke Kemensos melalui Dinsos,” terangnya, Jumat (12/7/2024).
Pemdes, lanjut Herman, harus meng-upgrade data itu setiap bulan.
“Sehingga data DTKS mendekati riil, karena DTKS ini dinamis. Jadi, masyarakat sudah mampu seperti H. Her tidak layak masuk. Karena tidak sesuai. Saya berharap desa segera mengusulkan ke Dinsos agar segera dikeluarkan sesuai prosedur,” jelasnya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Pamekasan Khairul Umam meminta Dinsos bergerak cepat melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap data DTKS.
“Saya minta fenomena ini segera dievaluasi menyeluruh. Karena DTKS ini kitab suci peta sosial masyarakat loh ya. Kalau kitab suci ini tidak suci dan amburadul, maka korbannya masyarakat prasejahtera,” tegas Umam.
Politisi PKB itu juga mendesak Dinsos Pamekasan segera melakukan telaah sehingga warga miskin yang tidak masuk DTKS tidak terkorbankan.
“Yang pasti, saya yakin bahwa yang bersangkutan (H. Her, red) tidak terima dirinya masuk DTKS. Dinsos harus proaktif. Jangan dibiarkan karena ini menyakiti nurani rakyat miskin. Ini kecelakaan sosial,” sambungnya.
Umam juga meminta Dinsos membentuk tim kerja khusus filterisasi data DTKS Kabupaten Pamekasan.
“Bentuk Pokja khusus, evaluasi secara menyeluruh. DTKS ini kitab suci. Ini harus cepat. Jangan sampai yang kaya masuk DTKS. Yang benar-benar miskin justru tidak masuk DTKS,” pungkasnya.(rif/ak/ky)