Display 17 Agustus _20240829_131215_0000

Waspadai Frambusia, Simak Penjelasan Dokter Spesialis Kulit RSUD Smart Pamekasan Ini!

Media Jatim
Dokter kulit rsud pamekasan
(Dok. Instagram RSUD Smart Pamekasan) Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Smart Pamekasan dr. Dwi Aryaningrum memaparkan fatalitas penyakit kulit Frambusia jika tidak segera diobati, Selasa (20/8/2024).

Pamekasan, mediajatim.com – RSUD Smart Pamekasan ditunjuk oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mengedukasi masyarakat terkait Eradikasi Frambusia.

Banner Iklan Media Jatim

Eradikasi Frambusia adalah upaya pembasmian penyakit kulit patek secara berkelanjutan untuk menghilangkan secara permanen sehingga tidak menjadi masalah kesehatan nasional.

Salah satu upaya edukasi yang dilakukan RSUD Smart yakni dengan mengadakan Talkshow Interaktif dengan menghadirkan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Dwi Aryaningrum, Selasa (20/8/2024).

Dokter yang akrab disapa dr. Ary itu mengatakan, Frambusia merupakan penyakit kulit akibat infeksi bakteri treponema pallidum yang menahun dan kambuh-kambuhan jika tidak segera diobati.

“Istilah umumnya patek atau yaws. Gejala awal yang tampak terbentuknya lesi seperti benjolan di bagian tubuh terbuka seperti wajah, kaki, atau tangan. Benjolan ini berisi cairan bening warna kuning dan berbau agak amis jika pecah,” papar dr. Ary.

Baca Juga:  Aktivis Lingkungan Desak Polres Pamekasan Usut Tuntas Pelaku Pencemaran Sungai Klampar

Penyakit ini, kata dr. Ary, sifatnya menular melalui kontak langsung dengan penderita melalui cairan lesi yang pecah dan bersentuhan dengan bagian tubuh orang lain yang memiliki luka terbuka.

IMG-20240908-WA0006
IMG-20240908-WA0007
IMG-20240907-WA0007

“Umumnya menyerang anak-anak usia di bawah 15 tahun yang seringkali tidak menimbulkan rasa sakit maupun gatal. Namun selama saya bertugas di Pamekasan masih belum menemukan kasus Frambusia,” ungkapnya.

dr. Ary juga mengungkapkan alasan pemerintah mengeradikasi Frambusia karena penyakit ini dapat menyebabkan kecacatan.

Baca Juga:  8 Ketua KPPS Diperiksa Polres Pamekasan dalam Kasus Pemotongan Anggaran TPS

“Bakteri pada Frambusia ini bisa masuk ke pembuluh darah dan menyerang tulang hingga menyebabkan kecacatan permanen. Misalnya menyebabkan kecacatan pada tulang hidung sehingga mengubah strukturnya secara permanen,” jelasnya.

Namun, dr. Ary menjelaskan bahwa pengobatan Frambusia itu dapat dilakukan oleh Fasilitas Kesehatan (Faskes) pertama yaitu Puskesmas.

“Pemeriksaan dan pengobatan bisa di Puskesmas dengan diinjeksi satu kali. Sedangkan pencegahan bagi yang berkontak langsung akan diberikan obat untuk diminum, juga satu kali,” terangnya.

Sementara untuk pencegahannya, imbuh dr. Ary, bisa dengan menerapkan pola hidup sehat dan bersih.

“Yang utama adalah menjaga kebersihan bisa dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta menjaga imunitas dengan makan makanan bergizi,” tutupnya.(fit/ky)