Sebulan Tagihan PJU Sampang Tembus Rp502 Juta, Dishub Kurangi Durasi Nyala 1 Jam

Media Jatim
Lampu Penerang Jalan Umum Sampang
(Wawan Handika/Media Jatim) Pengendara sepeda motor melintas di area lampu PJU di Jalan Jaksa Agung Suparto, Kota Sampang, Rabu (2/10/2024)

Sampang, mediajatim.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang mengurangi durasi nyala 8.600 lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bahari sejak awal Februari 2024 lalu.

IMG-20250610-WA0026
IMG-20250610-WA0028
IMG-20250608-WA0056
IMG-20250610-WA0027
IMG-20250610-WA0029

Semula, 8.600 lampu PJU ini dinyalakan selama 12 jam. Dari pukul 18.00 WIB sampai dengan 06.00 WIB. Saat ini, PJU tersebut hanya dinyalakan 10 sampai 11 jam per hari.

IMG-20250609-WA0045

Kabid Perhubungan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Sampang Hery Budianto mengatakan, pengurangan durasi nyala PJU untuk meminimalisir tagihan token listrik yang terus membengkak.

Baca Juga:  Gedung Sekolah Nyaris Roboh, Siswa SDN Pangongsean 1 Sampang Belajar di Parkiran

Dalam sebulan pada September 2024, tagihan listrik PJU Dishub Sampang tembus Rp502 juta.

“Sampang ini satu-satunya kabupaten yang (tagihan listrik PJU, red) di bawah Rp1 miliar per bulan di Madura, padahal jumlah lampunya lebih banyak daripada tiga kabupaten lain,” terang Hery, Rabu (2/10/2024).

Jika tagihan itu tidak ditekan, kata Hery, tagihan listrik dalam setahun bisa tembus Rp6,6 miliar seperti tahun 2023 lalu.

Setelah dikurangi durasi nyalanya, imbuh Hery, tagihan PJU tahun ini berpotensi bisa ditekan turun ke Rp5,8 miliar.

Hery menyebut bahwa Dishub Sampang harus pandai menekan anggaran agar tidak terjadi pembengkakan tagihan listrik PJU.

Baca Juga:  Sempat Tertunda 2 Hari, Tim SAR Berhasil Evakuasi Jenazah Pendaki di Gunung Saeng Bondowoso

Dia juga menyebut bahwa PJU yang menyala 12 jam, dari pukul 18.00 WIB sampai dengan 06.00 WIB, kurang bermanfaat sebab pukul 06.00 WIB sudah terang.

“Intinya jangan sampai menggunakan lampu yang boros energi yang dayanya 200-500 watt, seperti lampu yang kuning-kuning itu boros,” imbuhnya.

Dishub, lanjut Hery, berencana untuk mengubah lampu PJU menjadi Light Emitting Diode (LED) untuk ekstra penghematan.

“Secara bertahap akan kami ganti,” pungkas pria lulusan Universitas Muhammadiyah Malang itu.(mj4/ky)