web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

9 Bulan Terakhir, 237 Warga Sampang Pilih Bekerja di Luar Negeri: Yang Ilegal Tak Terhitung!

Media Jatim
PMI Sampang
(Wawan Handika/Media Jatim) Kepala Dinas Tenaga Kerja Sampang Yudhi Adidarta Karma saat ditemui di kantornya, Jumat (25/10/2024).

Sampang, mediajatim.com — Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sampang mencatat setidaknya telah ada 237 orang yang memilih menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Dari 237 orang ini tercatat 127 ke Arab Saudi: 52 laki-laki dan 75 perempuan, 64 orang ke Malaysia: 53 laki-laki dan 11 perempuan, 46 sisanya tersebar ke Tiongkok dan negara-negara lain.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Kepala Bidang (Kabid) Penempatan, Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnaker Sampang Uriantono Triwibowo menyebut banyak warga yang datang ke kantornya untuk mencari lapangan pekerjaan ke Malaysia.

“Tujuannya macam-macam, ada yang menjadi cleaning service, bidang pertanian dan konstruksi bangunan,” jelas Triwibowo, Jumat (25/10/2024).

Selain melalui jalur Disnaker, lanjut Tri, banyak juga warga yang berangkat melalui tekong atau jalur nonprosedural. Namun, dia mengaku belum mengetahui totalnya ada berapa orang.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Disnaker Sampang Yudhi Adidarta Karma menyebut bahwa banyaknya warga mejadi PMI dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama ekonomi. Kedua, terbatasnya lapangan pekerjaan.

“Sesuai tupoksi, kita wajib memfasilitasi setiap warga yang berdatangan mencari pekerjaan ke luar negeri. Kita bisa bekerja sama dengan PT. Kita sudah punya aplikasi siap kerja di Kemenaker, ya, begitu orang datang, ini loh aplikasinya, mau kerja di mana dan mau kerja apa,” terang Yudhi.

Baca Juga:  Kejagung RI Atensi Dugaan Korupsi BSPS Sumenep, Pendamping dan Korkab Akan Diperiksa! 

Yudhi mengatakan tengah berupaya agar masyarakat tidak menggunakan jalur yang tidak resmi (ilegal) saat hendak bekerja ke luar negeri.

Untuk menekan jalur-jalur ilegal ini Disnaker Sampang sudah melakukan sosialisasi.

Terbaru, sosialisasi dilakukan di Kecamatan Karang Penang, Kecamatan Robatal dan Kecamatan Sokobanah.

“Dalam sosialisasi saya sampaikan, terkait mudahnya mencari pekerjaan di luar negeri, bagaimana prosedurnya, risiko kalau berangkat ilegal, jaminan-jaminan yang dimiliki PMI apabila berangkat secara prosedural atau secara resmi,” tutupnya.(mj4/ky)