Cuaca Panas Bisa Picu Penyakit Kulit, Begini Penanganannya Versi Dokter RSUD Smart Pamekasan

Media Jatim
Kulit
(Dok. Youtube RSUD Smart Pamekasan) Dokter Spesialis Kulit dr. Dwi Aryaningrum saat menjadi narasumber dalam Talk Show Interaktif "Yuk Kenali Penyakit Frambusia" di ruang Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD Smart Pamekasan, September 2024 lalu.

Pamekasan, mediajatim.com — Cuaca panas ekstrem dan tingginya paparan sinar Ultraviolet (UV) dapat memicu penyakit kulit.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan dr. Dwi Aryaningrum menuturkan, ada tiga penyakit kulit yang umum dijumpai karena cuaca panas ekstrem.

“Pertama, penyakit kulit disebabkan oleh jamur. Pada cuaca panas, cenderung gampang berkeringat dan jamur tumbuh dengan baik jika tidak menjaga kebersihan,” paparnya, Jumat (25/10/2024).

Menurut dokter yang akrab disapa dr. Ary itu, penanganan penyakit ini harus dilakukan oleh tenaga medis spesialis agar tepat dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.

“Harus ke dokter spesialis kulit ya, jangan tunggu hingga menyebar. Untuk pengobatannya kami lihat lokasinya, jika hanya satu tempat kami beri salep. Jika sudah menyebar kami tambah dengan pemberian obat minum juga,” tambahnya.

Baca Juga:  DPRD Sumenep Bahas Pandangan Bupati Terkait Perubahan APBD, Target PAD Naik Rp272 Miliar!

Penyakit jamur ini, terang dr. Ary, sifatnya menular dan akan berkembang biak jika penderita tidak menjaga kebersihan l. Sehingga perlu kehati-hatian agar tidak menular atau tertular.

Selain penyakit kulit, lanjut dr. Ary, penyakit yang juga sering menimpa warga saat musim panas adalah adalah biduran atau urtikaria.

“Penanganannya untuk cuaca panas, yaitu menghindari terkena hawa panas berlebih dan mengondisikan rumah atau kamar sesejuk mungkin. Intinya mengurangi faktor risiko agar tidak kambuh,” tuturnya.

Lain dari pada itu, tutur dr. Ary, musim panas seperti saat ini juga sering menjadi momok menakutkan bagi pasien dengan penyakit dermatitis khususnya dermatitis atopik.

Baca Juga:  Pemkab Sumenep Naikkan Harga Tembakau 2024, per Kilogram Bisa Capai Rp66.983!

“Penyakit ini muncul ketika kulit terasa kering dan wajib menggunakan moisturizer. Karena itu, penting untuk tidak sering terkena air apalagi sabun antiseptik. Pemilihan sabun juga perlu diperhatikan, biasanya saya sarankan pakai sabun bayi,” bebernya.

Karena itulah, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan memakai pelindung saat di luar rumah.

“Seperti pakaian panjang tidak tebal, gunakan sunscreen dan sunblock, juga moisturizer untuk area yang gampang kering,” tutupnya.(fit/faj)