Pamekasan, mediajatim.com — Setelah sukses menjadi inisiator terbentuknya forum koordinasi dan komunikasi jurnalis di Madura melalui deklarasi Aliansi Jurnalis Madura (AJM) pada 10 November 2024 lalu, M. Khairul Umam langsung menuntaskan amanah dengan membentuk koordinator daerah (Korda) AJM di masing-masing kabupaten di Madura.
Pada kegiatan deklarasi AJM di Ballroom Hotel Gunawangsa Merr Surabaya kala itu, pria yang karib disapa Irul tersebut mendapat amanah besar dari forum deklarasi menjadi Koordinator Sementara AJM.
Irul diberi amanah membentuk koordinator di masing-masing kabupaten, mulai dari Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan.
Tidak berselang lama, Irul segera menuntaskan amanah forum tersebut dengan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) AJM yang ditempatkan di Hotel Odaita Pamekasan pada 13 November 2024.
Hasilnya, forum Mubes yang dipimpin Irul menyepakati Yadi sebagai Koordinator AJM Sumenep, Kuswanto Ferdian untuk Pamekasan, Darul Hakim untuk Sampang, dan Agus untuk Bangkalan.
Dengan terbentuknya koordinator masing-masing kabupaten di Madura, secara otomatis tugas Irul sebagai Koordinator AJM selesai.
Irul menjelaskan, sedari awal penunjukan dirinya sebagai koordinator di AJM sifatnya hanya sementara dan tidak paten. Sebab, kesepakatan bersama pada forum di Surabaya kala itu akan melakukan musyawarah lanjutan untuk menyepakati koordinator masing-masing kabupaten.
“Terima kasih kepada semuanya, mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan, karena amanah forum AJM sudah selesai, maka saya yang semula diberi amanah Koordinator AJM Madura menyatakan undur diri dan akan fokus pada rumah awal, yakni sebagai Ketua Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP),” ungkapnya usai Mubes.
Lebih lanjut Irul menegaskan, saat ini dirinya masih mengemban amanah yang lebih besar di organisasi jurnalis yang dianggap sebagai wadah perjuangan dan rumah kebanggaan bersama, yakni AJP.
Menurut Irul, menjadi bagian perjuangan dalam organisasi sebesar AJP merupakan suatu kehormatan sehingga tidak ada alasan bagi dirinya untuk tidak maksimal sejak saaf pertama kali diberi amanah sebagai nakhoda organisasi jurnalis yang berdiri sejak 2008 lalu itu.
Disinggung soal tudingan memiliki peran ganda sebagai Koordinator Jurnalis Pamekasan Bersatu (Jambu), Irul menjelaskan, sejatinya Jambu bermula dari grup WhatsApp saat akan menggelar aksi penolakan RUU Penyiaran ke DPR RI beberapa waktu lalu.
Namun seiring waktu, wadah itu berkembang menjadi grup jurnalis yang memiliki agenda rutinan pertemuan setiap tiga bulan antarjurnalis lintas organisasi di Pamekasan.
Namun demikian, Irul memastikan akan menjadikan AJP sebagai fokus utama, sebab, dirinya menilai AJP telah memberikan pendidikan berharga selama dirinya menekuni profesi jurnalis.
“Saya pribadi menyatakan absen untuk kegiatan Jambu. Ke depan saya akan lebih fokus untuk kegiatan AJP, karena bagi saya AJP adalah organisasi perjuangan dan wadah kebanggaan,” tegasnya.
Keputusan itu, lanjut Irul, diambil sebagai bentuk keseriusan dirinya dalam mengemban amanah sebagai Ketua AJP. (**/ky)