Sampang, mediajatim.com — Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan Rakyat dan Permukiman (DLH Perkim) Sampang menargetkan retribusi Rp100 juta untuk laboratorium pada 2024.
Namun menjelang tutup tahun, realisasinya masih Rp53 juta atau 53 persen dari yang ditargetkan. Realisasi terhitung dari Januari hingga November 2024.
Laboratium DLH ini berfungsi sebagai fasilitas untuk menganalisis dan memonitor kualitas lingkungan baik air, tanah dan udara apakah telah sesuai dengan baku mutu.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Laboratorium Lingkungan DLH Perkim Sampang Hendro Wibowo Prasetyo mengatakan, tidak tercapainya target itu lantaran baru tahun pertama beroperasi.
“Tahun ini kita pertama kali memiliki target setelah diberlakukannya Peraturan Daerah (Perda) 2024,” jelasnya kepada mediajatim.com, Jumat (20/12/2024).
Lebih lanjut Hendro menjelaskan bahwa selama 2023, pelayanan laboratorium digratiskan ke customer baik pemerintah maupun nonpemerintah.
“Kalau menurut saya sudah alhamdulillah karena baru pertama kita merintis, kami mengelola pada tahun 2024 ini, kalau 2023 belum ada Perdanya,” katanya.
Ibarat jualan, lanjut Hendro, yang menjadi kendala belum tercapainya target itu lantaran pihaknya tidak bisa memaksa para customer untuk tetap memakai laboratorium DLH Perkim.
“Untuk sementara ini kita memonitor dan menganalisis kualitas air limbah, baik limbah rumah industri maupun limbah fasilitas kesehatan,” paparnya.
Namun demikian pihaknya mengatakan akan tetap berusaha untuk mengejar di sisa waktu yang ada.
“Ke depan kami akan berbenah, meluaskan costumer di Madura karena sementara kita masih di area Sampang saja,” tutupnya.(mj4/ky)