web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

13 Sapi di Sampang Mati Akibat PMK, Disperta KP Minta Peternak Jangan Panik

Media Jatim
Sapi
(Wawan Handika/Media Jatim) Salah satu sapi yang terjangkit wabah PMK di Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Rabu (15/1/2025).

Sampang, mediajatim.com — Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menyerang sapi ternak di Sampang dari akhir November 2024 hingga hari ini, Rabu (15/1/2025).

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Berdasarkan data yang dihimpun mediajati.com, selama rentang waktu tersebut, terdapat 785 ekor sapi yang terpapar PMK. Dari ratusan sapi tersebut, 304 ekor sembuh, 13 ekor lainnya mati, sementara sisanya masih tahap pengobatan.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang Suyono mengatakan, pihaknya menggunakan sisa obat tahun lalu untuk mengatasi sapi yang terpapar PMK.

“Kalau dari kita, anggaran untuk mengatasi wabah ini tidak ada. Untuk obat-obatan kami masih menunggu dari pusat. Sementara ini yang kami gunakan, obat sisa 2024,” tuturnya, Rabu (15/1/2025).

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Kata Suyono, menyebarnya PMK di Sampang kali ini karena sapi-sapi dari luar daerah yang dibeli oleh warga. Kemungkinan sapi-sapi tersebut telah terpapar sebelumnya.

“Kalau dulu dalam satu kandang ada yang sakit maka akan sakit semua. Nah, kalau sekarang tidak. Tetap yang sakit itu,” bebernya.

Baca Juga:  Madura United Lepas Top Scorer Junior Brandao

Lebih lanjut Suyono menjelaskan bahwa kasus PMK di Sampang paling banyak di Kecamatan Camplong. “Ada sekitar 161 ekor sapi yang terpapar,” ungkapnya.

Meski demikian, Soyono mengimbau kepada peternak untuk tidak panik. “Kami sudah memiliki kurang lebih 50 petugas di 14 kecamatan. Jadi kalau ada sapinya yang terpapar, silakan dilaporkan,” ujarnya.

Selain itu, ucap Suyono, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk menyemprotkan disinfektan ke pasar-pasar hewan.

“Kami juga akan melakukan posyandu ternak secara door to door ke masyarakat,” tutupnya.(wan/faj)