Pamekasan, mediajatim.com — Masyarakat Pamekasan dihebohkan oleh adanya pagar laut di perairan Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu.
Pagar bambu yang ditanam di dasar laut itu diperkirakan mencapai 75 meter dan menjadi bahan perbincangan publik usai viral di TikTok.
Salah seorang nelayan setempat, Mohammad Jusin (51) mengatakan bahwa ratusan bambu yang ditancapkan di laut itu untuk menghalau pasir ke sungai yang menjadi jalan perahu.
“Bambu itu dibuat agar perahu bisa bersandar ke pinggir sungai, sebab jika tidak demikian, maka bersandarnya di tengah, tidak ke arah sungai,” ungkapnya, Selasa (11/2/2025).
Kata Jasin, apabila perahu disandarkan di tengah laut, maka berpotensi rusak, bahkan bisa saja hilang kalau tidak dijaga.
“Pagar itu dibangun PT. Budiono Madura Bangun Persada atas permintaan nelayan dan hasil kesepakatan pertemuan warga dan tokoh Desa Tanjung pada 26 Mei 2023 lalu,” ucapnya.
Dia juga menuturkan bahwa pemasangan pagar itu tidak ada sangkut pautnya dengan lahan PT. Budiono, melainkan murni untuk kepentingan sandaran perahu nelayan.
“Pagar itu dibangun dan dipasangi gedek, dan di bawahnya dipasang karung berisi pasir. Namun karena diterjang ombak, sekarang hanya terlihat bambunya saja, dan saya termasuk pekerja saat pemasangan,” tuturnya.
Kuasa Hukum PT. Budiono Madura Bangun Persada, Wahyudi menjelaskan, pemasangan pagar di laut itu atas permintaan para nelayan pada 2023 lalu.
“Pemasangan pagar tangkis itu salah satu klausul MoU. Kami secara tidak langsung membantu para nelayan agar mudah saat menambatkan perahunya, sehingga tidak terlalu jauh dari darat,” ungkapnya, Selasa (11/2/2025).
Jadi, lanjut Wahyudi, pagar itu dipasang bukan berdasarkan kepentingan tambak sebab memang bukan milik PT. Budiono. “Jadi kami menindaklanjuti hasil MoU, tidak ada kepentingan klaim tanah,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Desa Tanjung Mohammad Zabur juga membenarkan bahwa pemasangan pagar memang telah disepakati oleh para nelayan dan memang sesuai dengan permintaan mereka.
“Kami juga menghadiri pertemuan pada 2023 lalu, salah satunya yaitu normalisasi jalan perahu agar tetap bisa diakses para nelayan,” ungkapnya, Selasa (11/2/2025).
Memang, ucap Zabur, kondisi pagar saat ini sudah tidak maksimal, sehingga tidak bisa menahan pasir ke sungai tempat sandaran perahu.
“Kami berharap ada solusi terkait hal ini. Namun intinya, kami tidak menginginkan ada yang dirugikan sehingga perlu duduk bersama agar persoalan lekas selesai,” terangnya.
Kapolsek Pademawu Iptu D Riawanto menjelaskan masih akan mempertemukan beberapa pihak bersama Camat dan Danramil setempat terkait video pagar laut yang viral itu.
“Kami siap menfasilitasi semua pihak, agar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di Pademawu tetap terjaga,” pungkasnya.(rif/faj)