web media jatim
IMG-20250416-WA0052

Buruknya Layanan Ambulans Laut di Sampang, Warga Ditolak Nakhoda saat Hendak Bawa Ibu Mau Melahirkan

Media Jatim
Ambulans laut
(Dok. Media Jatim) Ambulans laut Pemkab Sampang terparkir di pinggir laut Pulau Mandangin.

Sampang, mediajatim.com — Warga Desa Pulau Mandangin, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, mengeluhkan layanan ambulans laut yang tidak berjalan maksimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

IMG-20250502-WA0096

Warga Pulau Mandangin yang enggan disebut namanya menyebut bahwa ambulans ini tidak memberikan pelayanan maksimal untuk warga yang hendak dirujuk ke RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang.

“Saya berani bilang seperti itu karena mengalami sendiri waktu mbak saya mau melahirkan, jadi kami terpaksa menyewa perahu lain dengan biaya Rp1 juta,” terangnya, Jumat (25/4/2025).

Baca Juga:  Tuan Rumah Qatar Takluk di Laga Pembuka Piala Dunia 2022

Lebih lanjut dia menuturkan, bahwa seharusnya pasien darurat itu diutamakan dengan tanpa alasan. Tapi sayang tidak sesuai yang masyarakat harapkan.

Pada akhir Desember 2024 lalu sekitar pukul 22.00 WIB, lanjutnya, dia ditolak saat meminta antar untuk rujuk keluarganya yang hendak bersalin dari Pulau Mandangin ke RSUD.

578d6c76e1a649b880d7adeecca99cd7
IMG-20250416-WA0053
IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

“Waktu itu kami ditolak oleh nakhoda dengan alasan ngantuk karena sudah malam, mereka juga beralasan angin kencang. Padahal itu pasien sangat membutuhkan pertolongan,” bebernya.

Baca Juga:  Imigrasi Pamekasan Amankan Dua WNA yang Ternyata Sudah Ber-KTP Bangkalan dan Sampang

Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes dan KB) Sampang Nurul Syarifah mengklaim bahwa pelayanan ambulans laut sudah sesuai kebutuhan masyarakat.

“Informasi yang diterima itu tidak benar, karena pelayanan kami sudah maksimal, kami memprioritaskan pasien yang emergency termasuk ibu hamil yang mau melahirkan,” katanya, Jumat (25/4/2025).

Kalau alasan angin kencang, lanjut Nurul, yang tahu pasti adalah nakhoda kapal. Jika tidak mendesak, kata dia, bisa ditunda.

“Setiap pasien yang hendak dirujuk menggunakan ambulans boat itu gratis, sudah kami sediakan anggarannya,” pungkasnya.(wan/ky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *