Nasional, mediajatim.com — Madura United mengeluhkan pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan berkaitan dengan cedera yang menimpa salah satu pemain kuncinya, Lulinha.
Lulinha ditarik keluar pada menit ke-16 saat Madura berhadapan dengan Arema FC, pada 24 April 2025 karena mengalami masalah pada betisnya.
Manager Madura United Umar Wachdin mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, untuk mengatasi cedera tersebut, dokter ortopedi merekomendasikan agar pemain asal Brasil itu melakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI).
“Kami langsung mencoba untuk melakukan segera di salah satu rumah sakit Surabaya. Tapi, rencana tersebut tidak disetujui oleh pihak BPJS Ketenagakerjaan,” ungkapnya, Rabu (30/4/2025).
Atas respons pihak BPJS tersebut, Umar mengaku kecewa berat dan menyayangkan pelayanan yang sangat lambat dan seakan mempersulit.
“Kami terancam kehilangan pemain penting untuk menghadapi pertandingan selanjutnya,” tambahnya.
Bagi klub sepak bola, lanjut Umar, cedera merupakan hal membutuhkan penanganan segera, apalagi Lulinha adalah pemain penting bagi klub. “Kenapa lambat dan dipersulit?” heran Umar.
Untuk diketahui, di empat laga sisa BRI Liga 1 2024/2025, Madura United saat ini sedang berjuang untuk menghindari jurang degradasi agar tetap eksis di musim berikutnya.
Lulinha sejauh ini adalah sosok penting dalam line up klub asuhan Alfredo Vera. Selain sebagai top skor klub dengan 12 gol, dia juga selalu tampil sebagai starter dan selalu tampil 90 menit sepanjang musim ini.(ak/ky)