Pamekasan, mediajatim.com — RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan mengadakan Pekan Kampanye Nasional tentang Pencegahan Kanker Usus Besar (Kolon) pada Kamis (15/5/2025).
Kegiatan ini Berlangsung di Ruang Tunggu Poliklinik Rawat Jalan, Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Smart dengan menggandeng Dokter Spesialis Bedah dr. Moh. Akram sebagai pemateri.
dr. Akram menyampaikan bahwa kanker usus besar seringkali tidak terdeteksi dan tidak menimbulkan gejala pada stadium awal karena ukuran tumornya yang kecil.
“Biasanya pasien datang dalam kondisi sudah terlambat. Karena gejala akan timbul saat stadium sudah lanjut, misalkan kebiasaan BAB yang tidak normal dan adanya darah disertai lendir,” tuturnya, Kamis (15/5/2025).
Gejala-gejala tersebut terjadi, lanjut dr. Akram, karena tumor atau kankernya sudah berkembang dan menyumbat usus besar sehingga menghalangi jalannya kotoran untuk keluar.
“Jadi penyuluhan ini penting, mengingat penyakit kanker usus semakin banyak ditemukan dan penderitanya sudah bergeser pada usia muda,” jelasnya.
Menurut dr. Akram, meningkatnya penderita jenis kanker ini karena gaya hidup dan pola makan masyarakat yang tidak dikontrol.
“Maraknya makanan instan, kurang konsumsi serat seperti sayur dan buah, kurang minum, malas olahraga serta merokok bisa jadi pemicunya,” ujarnya.
Untuk mendeteksi penyakit ini, terang dr. Akram, bisa melalui pemeriksaan sederhana di Puskesmas atau rumah sakit dengan biaya yang murah.
“Bisa dengan pemeriksaan darah samar pada feses. Screening ini penting dan sesegera mungkin dilakukan, terutama bagi yang memiliki faktor risiko. Misalnya ada riwayat kanker kolon pada keluarga seperti orang tua atau kakek dan neneknya,” bebernya.
Sementara untuk pengobatannya, lanjut dr. Akram, harus dengan tindakan operasi atau bahkan kemoterapi, jadi bergantung pada stadiumnya.
“Untuk stadium awal, bisa hanya operasi saja. Namun jika stadium lanjut biasanya ditambah dengan kemoterapi agar calon sel kankernya juga bisa diatasi,” tuturnya.
dr. Akram mengimbau agar masyarakat menjaga pola hidup sejak usia muda. Karena kanker usus terjadi akibat manifestasi kebiasaan buruk yang terakumulasi.
“Segera lakukan screening ketika timbul gejala, terutama bagi yang memiliki faktor risiko,” tutupnya.(fit/faj)