web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

24 Jam Ojek Online di Jember Matikan Layanan, Kecewa Biaya Aplikasi 40 Persen

Media Jatim
Ojol Jember
(Ahmad Deni Rofiqi/Media Jatim) Ribuan ojek online (Ojol) melakukan aksi di depan Kantor Pemkab Jember, Selasa (20/5/2025).

Jember, mediajatim.com — Ribuan ojek online (Ojol) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Jember Online Bersatu (FKJOB) menggelar aksi protes dengan mematikan layanan aplikasi Ojol selama 24 jam dan unjuk rasa di depan Kantor Pemkab Jember, Selasa (20/5/2025).

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Korlap Aksi Dedi Nuvianto menyampaikan bahwa salah satu yang diprotes adalah potongan aplikasi 40 persen.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

“Kalau kita hitung, bukan 20 persen lagi potongannya. Tapi lebih dari 30 bahkan sampai 40 persen,” terangnya.

Dedi memaparkan, jika tarif layanan Ojol Rp10 ribu, maka yang diterima oleh teman-temannya hanya Rp6 ribu. “Ini kan enggak adil,” keluhnya.

Untuk itu, FKJOB mendesak Pemkab Jember untuk mendorong lahirnya Undang-Undang Transportasi Online.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Selain itu, mereka juga menuntut BPJS Ketenagakerjaan para Ojol di Jember ditanggung Pemkab.

“BPJS Ketenagakerjaan belum dianggarkan Pemkab Jember. Saat ini anggaran yang sudah ada itu anggaran kemarin, periode bupati sebelumnya. Jadi, bupati saat ini masih belum berbuat banyak,” paparnya.

Baca Juga:  Automatic captain cooks casino Poker Bonuses

Menanggapi aksi para Ojol, Wakil Bupati Jember Djoko Susanto mengatakan bahwa jika ada investor Ojol yang ingin masuk ke Jember, investor tersebut harus membuka kantor.

“Agar aplikator enggak terus jualan jaket. Supaya ada keseimbangan antara kebutuhan transportasi oleh masyarakat dan tersedianya teman-teman driver,” ujarnya.

Sementara untuk merespons tuntutan lainnya, kata Djoko, pihaknya akan membentuk tim kecil untuk menindaklanjuti aspirasi dari pengemudi Ojol.(den/ky)