web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Ketua PWI: Hari Bhayangkara Momentum Polri untuk Berbenah

Media Jatim

MediaJatim.com, Pamekasan – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan Abd Aziz menyatakan, HUT Ke-72 Bhayangkara kali ini merupakan momentum bagi institusi Polri untuk berbenah dalam menjalankan tugas-tugas pengamanan dan stabilitas bangsa ini dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

“HUT Ke-72 kali ini merupakan momentun yang tepat bagi institusi Polri untuk berbenah secara kelembagaan agar bisa lebih baik, lebih bermartabat dan tentunya lebih profesional, dalam menjalankan tugas-tugas kenegaraan sebagai pengayom dan pelindung masyarakat,” ujar Aziz kepada media di Pamekasan, Rabu.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Tema HUT Ke-72 Bhayangkara yakni “Mengawal Agenda-agenda Nasional di tahun 2018” merupakan tema praktis dan membumi, dimana peran penting dan strategis polisi akan menjadi acuan bagi semua pihak. Netralitas, serta keseriusan institusi ini bisa jadi akan menjadi titik poin untuk agenda-agenda penting berikutnya.

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

Hanya saja, sambung dia, institusi polri bukan satu-satunya elemen penentu. Peran aktif semua pihak juga akan ikut menentukan bagaimana agenda-agenda penting nasional 2018 tersebut bisa terselenggara dengan baik, sesuai harapan, termasuk TNI, organisasi kemasyarakatan dan media.

Baca Juga:  Masyarakat Kecewa, Ini Respon Bijak Bupati Baddrut

“Bantuan media dalam ikut mensukseskan pelaksanaan agenda-agenda nasional 2018 ini, saya rasa sangat penting, dan telah kita sadari bersama, bahwa Polri merupakan salah satu institusi yang telah melek media,” ujar Aziz.

Pewarta Perum LKBN Antara ini mengatakan, kemampuan akan institusi yang melek media ini bisa terlihat dari berbagai publikasi kegiatan yang selama gencar dilakukan oleh institusi berseragam cokelat tersebut. Hampir semua polres di seluruh Indonesia kini telah memiliki media publikasi sendiri dalam situs tribratanews.com. Belum lagi adanya media-media sosial seperti facebook, twitter dan instagram yang dibuat oleh masing-masing satuan, dengan laporan dan foto kegiatan hampir tiap menit.

Melalui pemanfaatan optimal media ini, sambung Aziz, masyarakat bisa mengetahui secara langsung apa yang sedang dan telah dilakukan polisi. “Tapi ini adalah satu sisi,” kata Aziz.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Sisi lain yang perlu diperbaiki seiring dengan kemajuan di bidang media publikasi adalah lemahnya pengungkapan kasus tindak pidana kriminal, khususnya di tingkat lokal Pamekasan.

Berdasarkan diskusi akhir tahun PWI Pamekasan bertajuk “Polisi dan Media” menyebutkan, ada beberapa kasus tindak pidana kriminal di Pamekasan yang menurut Aziz, cenderung kurang diperhatikan. Antara lain kasus pembakaran maling, pembunuhan istri pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) dan tindak lanjut kasus pornografi di kantor Pemkab Pamekasan.

Baca Juga:  Acheter les plus compétents meilleur bonus de dépôt de casino en ligne emplacements de local casino en ligne

“Dalam diskusi akhir tahun teman-teman PWI yang didasarkan pada catatan media, kasus pembakaran maling hidup-hidup itu kan baru ditangani setelah viral di media sosial youtobe dan polres ditegur oleh Mabes Polri,” ujar Aziz.

Dalam kasus pembunuhan istri pejabat Dishub, sampai saat ini belum terungkap, dan demikian juga dengan kasus pornografi masih tinggal dua tersangka yang belum diproses hukum. Padahal kapolres sebelumnya merilis tersangka tiga orang, dan dua diantaranya masih buron.

“Jadi, institusi polisi ini ada kemajuan dari sisi publikasi media, tapi lemah dalam pengungkapan kasus, tapi kelemahan ini tertutupi oleh gencarnya promosi kegiatan, melalui media internal polisi dan media sosial,” ujarnya.

Kasus-kasus yang cenderung terabaikan oleh institusi ini, menurut mahasiswa magister Media dan Komunikasi Unair Surabaya itu, adalah yang berhubungan dengan elit lokal Pamekasan dan kurang menjadi perhatian pimpinan atas.

“Kalau khusus narkoba, itu karena menjadi atensi. Jadi, mau tidak mau harus terus dilakukan,” ujarnya.

Oleh karenanya, sambung Aziz, pada HUT Ke-72 Bhayangkara kali ini, diharapkan bisa menjadi momentum untuk berbenah, sehingga terjadi proses keseimbangan antara promosi dengan kinerja pengungkapan kasus.

Ketua PWI ini menyatakan, media yang baik adalah media yang tidak hanya membantu mempromosikan kegiatan, akan tetapi juga mengingatkan apabila ada institusi ataupun masyarakat.

Reporter: Sulaiman

Redaktur: Aryudi A Razaq