web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Display 17 Agustus _20250601_164350_0003
Display 17 Agustus _20250601_164349_0000
Display 17 Agustus _20250601_164350_0005
Display 17 Agustus _20250601_164350_0002
Display 17 Agustus _20250601_164350_0004
Display 17 Agustus _20250601_164350_0001

Jokowi, Prabowo, dan Pengkhianatan Perang Jamal

Media Jatim

MediaJatim.com, Pamekasan – Berpelukannya Calon Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto di sela-sela Asean Game, mendapat apresiasi dari Ketua PCNU Kabupaten Pamekasan, KH Taufik Hasyim. Kendati demikian, Pengasuh Pesantren Sumber Anom Palengaan ini mengingatkan betapa pasti tetap ada pihak-pihak yang menghendaki kedua tokoh tersebut jadi alat perusak perdamaian.

“Kalau calonnya sudah saling berpelukan, insya Allah Indonesia akan aman dan harapan untuk Indonesia damai masih ada. Yang marah hanyalah orang-orang yang mau merusak Indonesia,” tegas Kiai Taufik, Kamis (30/8).

Menurutnya, itu persis ketika perang Jamal antara pasukan Ali berperang dengan pasukan Aisyah yang didukung oleh dua sahabat utama Nabi, yaitu Tolhah bin Ubaidillah dan Zuber bin Awwam.

Dalam riwayat dikisahkan, ungkapnya, tengah malam, di tengah-tengah perang Jamal berkecamuk, di kala tentara dari kedua pihak istirahat, Ali Bin Abi Thalib bertemu dengan lawannya yaitu Tolhah dan Zuber di sebuah tempat. Mereka bertiga berpelukan, menangis, mereka mengenang di saat-saat berperang bersama Nabi waktu perang melawan kaum kafir.

“Mereka bertanya-tanya mengapa harus bermusuhan, kenapa mesti berperang? Maka disepakatilah bahwa keesokan paginya perang akan diakhiri dan sepakat berdamai,” urai Kiai Taufik.

Baca Juga:  Bupati Harapkan Bantuan Sosial Dipergunakan dengan Semestinya

Namun di saat Tolhah dan Zuber perjalanan pulang kembali ke kemah, jelasnya, ada yang memanah dan mereka berdua wafat sebagai syuhada’.

“Rupanya, sejak dulu ada pihak-pihak yang tidak ingin melihat perdamaian. Semoga Indonesia terus damai,” tukasnya.

Reporter: Sulaiman

Redaktur: Aryudi AR