MediaJatim.com, Jember – Penolakan masyarakat terhadap rencana penambangan emas di blok Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, begitu besar. Hal itu terlihat dari ratusan massa yang melakukan unjuk rasa di gedung DPRD Jember dan Kantor Bupati Jember, Senin (10/12). Bahkan tulisan “tolak tambang harga mati” menghiasi truk yang mereka tumpangi. Sejumlah poster dengan nada serupa juga bertebaran tangan pengunjuk rasa.
Salah seorang tokoh pemuda yang ikut melakukam unjuk rasa adalah Achmad Ervan Rosidi Kesatriawan. Pria asal Sempolan ini dengan nyaring meneriakan penolakan tambang. Menurutnya, penambangan emas di blok Silo tidak akan banyak membawa perubahan bagi warga Silo kecuali hanya melahirkan kesengsaraan.
“Karena itu, saya sebagai warga Silo bersama segenap eleman masyarakat, wajib menolak tambang,” tukasnya di sela-sela unjuk rasa.
Penolakan tersebut bukan tanpa alasan. Di mata Ervan, sapaan akrabnya, eksplorasi tambang emas tak lebih dari sekedar pesta pora para investor. Merekalah yang mengeruk emas dan mendulang keuntungan. Sementara warga sekitar area tambang, tetap melarat, bahkan terusir dari daerahnya sendiri.
“Itu fakta yang terjadi di banyak daerah pertambangan. Apakah warga Silo akan seperti itu? Saya kira tidak. Makanya, kita berprinsip tolak tambang harga mati,” lanjutnya.
Karena itu, alumni Pondok Pesantren Nuris, Antirogo, Jember itu berharap Pemkab Jember satu suara dengan warga untuk menolak tambang emas di blok Silo. Sebab jika warga dan Pemkab Jember kompak menolak tambang, maka siapapun yang berniat invetasi di situ akan berpikir seribu kali.
“Saya dan seluruh warga Silo akan terus mengawal ini (tolak tambang),” pungkasnya.
Reporter: Aryudi A Razaq
Redaktur: Sulaiman