MediaJatim.com – Mencuatnya berita adanya usulan tes baca Al-Quran bagi kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden oleh Dewan Ikatan Da’i Provinsi Aceh mendapat respon, positif dari Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadits Indonesia (FKMTHI).
Menurut ketua umum FKMTHI, Ahmad Sayuti, usulan tersebut sangat menarik, melihat polemik di akar rumput yang selalu bersinggungan dengan pemahaman keagamaan dari kedua belah pihak.
“Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadits Indonesia (FKMTHI) sebagai organisasi yang fokus di bidang pemahaman Tafsir Hadits dan Al-Quran sangat bangga dan mengapresiasi terhadap teman-teman di Aceh. Bahkan, kalau seumpama kami dibutuhkan, kami siap untuk berkolaborasi,” kata Ahmad Sayuti, Kamis (03/01).
Sayuti juga sangat menyayangkan pernyataan dari beberapa pihak yang mengatakan bahwa Al-Quran tidak menjadi salah satu tolak ukur leadhership seorang pemimpin. Sebab yang ia ketahui Al-Quran tidak hanya berbicara tentang hukum agama, akan tetapi Al-Quran juga bicara good govermance. Yakni, bagaimana pemimpin mampu mengelola negara sesuai dengan konstitusi yang berlaku.
“Kami rasa tes uji baca Al-Quran akan menjadi penetralisi dari polemik politik identitas yang selama ini sentral dibicarakan. Di lain sisi tes baca Al-Quran ini juga akan dinilai oleh rakyat selaku pemilih, siapa yang mampu dan tidak,” tambahnya.
Ia meminta untuk semua capres dan cawapres itu tidak perlu takut dengan tes uji baca Al-Quran ini. Hadapi biar rakyat tahu calon yang mana yang memiliki kemampuan membaca Al-Quran dengan baik. Apalagi dari kedua pasang calon, agamanya sama-sama Islam.
“Jangan takut. Toh, hasil tes baca Al-Quran tidak akan mendiskualifikasi calon yang tidak mampu. Tapi ini hanya untuk mengetahui kemampuan calon pemimpin Indonesia dalam membaca kalam Ilahi, itu saja yang diharapkan umat Islam pastinya,” jelas Sayuti.
“Indonesia sebagai penduduk terbesar pemeluk agama Islam, maka tidak salah apabila umat Islam punya keinginan untuk memiliki pemimpin yang bisa baca Al-Quran secara fasih. Apalagi sampai bisa memahami artinya. Sebab Alquran referensi utama umat,” pungkasnya.
Reporter: Kholili
Redaktur: Sulaiman