web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Hearing Ditunda, Warga Tolak Tambang Emas Desak DPRD Banyuwangi Bentuk Pansus

Media Jatim

MediaJatim.com, Banyuwangi – Aksi tolak tambang emas Tumpangpitu kembali terjadi di DPRD Banyuwangi. Kali ini belasan warga Pesanggaran mendesak DPRD segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk menghentikan pertambangan emas yang dinilai mengancam warga di sekitar gunung tersebut, Senin (25/2).

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Ari salah satu orator aksi memaparkan, warga meminta DPRD jangan bersembunyi saat membahas tambang emas Tumpangpitu, karena hal ini menyangkut nasib warga yang ada di Pesanggaran.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

“Kami meminta DPRD segera membentuk Pansus yang diharapkan bisa menjembatani aspirasi warga. Selama ini sudah banyak kebohongan yang dilakukan pengelola tambang emas di Tumpangpitu,” papar Ari.

Nur Aini, yang juga berorasi di aksi tersebut tetap bersi keras meminta kegiatan pertambangan emas dihentikan. Karena menurutnya, selama ini keberadaan tambang hanya merusak lingkungan.

“Gunung hanya dikeruk hingga permukaan Tumpangpitu terus menurun. Ini bisa berbahaya, karena bisa mengancam warga di sekitarnya,” terang Nur Aini.

Setelah berorasi di halaman belakang Gedung DPRD Banyuwangi, peserta aksi akhirnya ditemui anggota DPRD Banyuwangi. Anggota dewan tersebut antara lain, Made Swastiko dari Fraksi Partai Demokrasi Indinesia Perjuangan (PDIP), Andi dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan M. Basir, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Kemudian para peserta dipersilahkan masuk ke ruang khusus DPRD Banyuwangi. Perwakilan aksi diberi kesempatan untuk menyuarakan aspirasinya dan disampaikan oleh Ari, Nur Aini, Joko.

Mendengar aspirasi warga yang menginginkan penutupan tambang emas Tumpangpitu, Made Swastika hanya menyatakan kesiapannya untuk menyampaikan aspirasi warga ke pimpinan DPRD. Ketika salah satu perwakilan warga ingin berdialog, anggota Fraksi PDI Perjuangan itu menolak.

Baca Juga:  Lagi, Pengeroyokan Menimpa Pesilat Pagar Nusa Jember

“Kami hanya mencatat aspirasi dan menyampaikan ke pimpinan,” terang wakil rakyat, tersebut.

Sementara M. Basir, yang ikut menemui warga ke sejumlah wartawan menegaskan, jika Fraksi PPP sejak awal sudah menolak adanya pertambangan emas. Karena menurutnya, pihaknya sudah melihat adanya ketidak benaran sejak berdirinya tambang emas di Tumpangpitu.

“Selain proses perizinannya, juga masalah lahan pengganti yang tidak pernah ada. Seperti yang selama ini dikatakan ada di Bondowoso. Itu tidak pernah ada,” ujarnya.

Disinggung soal batalnya acara hearing dengan pihak pengelola tambang emas Tumpangpitu, M. Basir sepenuhnya menyerahkan ke pimpinan DPRD Kabupaten Banyuwangi.

“Anggota hanya bisa menyampaikan kepada pimpinan. Karena itu kami akan sampaikan batalnya agenda hari ini,” pungkas anggota dewan dari Fraksi PPP, tersebut.

Reporter : Yudi Irawan

Redaktur : Sulaiman