MediaJatim.com, Banyuwangi – Usai dilaksanakan upacara Mecaru di Pura Satya Mandara Giri Loka Dusun Tanjungrejo, Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, umat Hindu dusun setempat Rabu (6/3) malam, melaksanakan pawai obor.
Arak – arakan ini diikuti 100 Kepala Keluarga (KK) umat Hindu desa setempat. Berlangsungnya pawai semakin semarak, saat gamelan bala ganjur mengiringi prosesi malam Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941, tersebut.
Pawai obor ini mengundang antusias masyarakat. Warga yang sedari sore menunggu jalannya prosesi, memadati jalan Sembulung – Cluring, tepat di dukuh Lambong, Dusun Tanjungrejo.
“Mereka sangat antusias menyaksikan kegiatan kami,” terang Hartadi, peserta pawai.
Hudoyono Ketua Parisade Hindu Dharma Indonesia Kecamatan Cluring memaparkan, tujuan dari upacara Mecaru untuk penyucian pura, rumah umat dan lingkungan. Persembahyangan ini dilakukan supaya umat dijauhkan dari sifat buruk dan roh jahat.
“Sebelum perayaan malam Nyepi, kami terlebih dahulu melaksanakan upacara Mecaru. Setelah itu, sekitar Pukul 19.30 WIB kita laksanakan pawai obor mengelilingi kampung,” jelas Hudoyono.
Dalam prosesi pawai obor tersebut, Ponijo (64) Kelian Adat Pura Satya Mandiri Giri Loka mengatakan, di setiap pertigaan dan perempatan jalan dilakukan ritual Segahan Alit. Tujuan ritual ini untuk mengusir Sarwa Buta, supaya lingkungan yang berenergi negatif menjadi postif.
Setelah pawai dilaksanakan, ke esokan harinya umat Hindu melaksanakan Catur Brata sehari semalam. Dalam hal ini, umat Hindu melaksanakannya harus Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan dan Amati Lelanguan.
“Penyepian kami laksanakan dari Pukul 06.00 WIB sampai dengan Pukul 06.00 WIB. Setelah dilakukan, ke esokan harinya umat melaksanakan persembahyangan Ngembak Geni Tahun Baru Saka 1941, di pura setempat,” pungkas kelian adat tersebut.
Reporter : Yudi Irawan
Redaktur : Sulaiman