MediaJatim.com, Jakarta – Melihat perkembangan situasi politik terkini, Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) tidak ingin ada yang ingin mengganggu dan melakukan upaya pengagalan Pelantikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. Karena itu ARJ menggelar Rapat Persiapan dan Konsolidasi Mengawal Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, bertempat di The Acacia Hotel Jalan Kramat Raya No. 73-81, Senen, Jakarta Pusat. Minggu malam (6/10/2019).
“Rapat konsolidasi ARJ malam ini memutuskan untuk menghimpun simpul-simpul kekuatan 900-an relawan. ARJ juga akan mengerahkan sekitar 100 ribu lebih relawan, untuk menunjukkan kekuatan pada Pelantikan Presiden Jokowi 20 Oktober 2019 mendatang,” kata Haidar Alwi Penanggung Jawab Aliansi Relawan Jokowi (ARJ).
Menurut Haidar Alwi, pelantikan mesti dimaknai sebagai sebuah perayaan atas kedaulatan rakyat. Jokowi, katanya, sudah jelas mendapat mandat rakyat karena terpilih lewat Pilpres 2019. Karenanya, kata Haidar Alwi, ARJ dan seluruh elemen masyarakat lainnya berkomitmen untuk menjaga situasi dan kondisi keamanan jelang acara pelantikan.
“Tujuannya tentu untuk memastikan agar agenda pelantikan bisa dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan KPU. Ada pihak-pihak yang berusaha menggagalkan agenda pelantikan dan mereka yang berusaha menghancurkan demokrasi. Terutama kaum yang terpapar radikalisme, intoleran dan menjadikan agama sebagai tameng politik,” terangnya.
Haidar Alwi juga mengaku telah membentuk tim investigasi rahasia untuk menyelidiki orang yang mendanai aksi demonstrasi mahasiswa dan pelajar yang berujung anarkis. Apalagi menurut Haidar Alwi menjelang pelantikan Presiden pada 20 Oktober 2019 banyak isu yang dialihkan ke turunkan Jokowi.
“Kita akan turun ke jalan tanggal 20 Oktober untuk bela negara. Bukan hanya bela Jokowi. Dan kebetulan pak Jokowi adalah tokoh yang berani dan mampu menyelamatkan Indonesia. Maka kita harus mendukung Pak Jokowi sampai pelantikan dan seterusnya,” ujar Haidar Alwi.
Haidar Alwi menyatakan, tim investigasi akan mengusut orang yang gerakan mahasiswa dan pelajar. Sebab sudah jelas, ada gerakan radikalisme dan intoleran yang bermain di belakang aksi tersebut. Haidar Alwi mengatakan, hasil investigasi sementara menunjukkan ada perbedaan yang mencolok antara gerakan 1998 dan 2019.
“Saat gelombang aksi reformasi 98, dimulai dari proses panjang. Ada gerakan 1982, 1983, dan terus ada gerakan-gerakan dan ujungnya reformasi 1998. Kemudian, aksi aktivis 98 ada tokoh-tokohnya yang jelas. Ada pak Amien Rais, Megawati, Gus Dur dan lainnya. Sementara aksi 2019 ini nggak ada tokohnya yang jelas,” tukas Haidar Alwi.
Sementara itu Aidil Fitri Koordinator Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) mengatakan, akan turun ke jalan untuk mendukung Pelantikan Bapak Jokowi pada tanggal 20 Oktober 2019. Katanya, Jokowi harus di back-up agar tidak diganggu oleh kepentingan manapun yang tidak senang keberhasilan Presiden Jokowi.
“Kami ARJ yang terdiri sekitar 900 an organ relawan lagi mendata simpul-simpul massa per organ relawan. Kami akan hadir dengan kekuatan penuh mengawal pelantikan Jokowi-Amin,” kata Aidil Fitri.
Menurut Ketua Umum Forum Relawan Demokrasi (Foreder) ini, ARJ tidak hanya mengawal kemenangan dan pelantikan saja. Akan tetapi akan mengawal pemerintahan Jokowi selama lima tahun kedepan sampai 2024.
“Bagi kami ARJ, Pemerintahan Jokowi pada periode kedua ini sangat membutuhkan dukungan yang kuat dari masyarakat, pendukung dan relawan. Banyak program-program Pemerintahan yang sudah baik dipertahankan dan dikembangkan lebih baik lagi dengan aksi nyata,” tukasnya.
Acara Rapat dan Silaturrahim ARJ sebelum dimulai,diisi tausyiah dari Gus Sholeh Mz Ketua Umum Sajojo/Ketua Jamaah Pengajian Kebangsaan (JPK) dan pandangan Umum Suhadi Ketua Umum Relawan Ninja. Selanjutnya juga tampil Joshua Napitupulu Ketua Umum Relawan Garuda memberikan pemaparan.
Aidil Fitri Koordinator ARJ, sempat menerima ucapan dan salam dari para Ketua Ketua Umum Relawan, karena malam itu juga ada perayaan acara HUT Ke-3 Relawan Foreder, yang berlangsung setiap tanggal 05 Oktober 2019. Tampak Aidil Fitri didaulat meniup lilin di atas kue tar bertuliskan Foreder.
Reporter: Agus Supriadi
Redaktur: Sulaiman