MediaJatim.com, Jember – Perhelatan politik selalu menyedot perhatian publik. Salah satunya adalah Pilkada maupun Pilpres. Di ajang Pilkada Jember, misalnya banyak sekali tokoh yang turut meramaikan bursa bakal calon bupati. Sebut saja, misalnya H Hendy Siswanto, Djoko Susanto, H Rasyid Zakaria, dan tentu saja Faida, sang petahana.
“Kenapa mereka tertarik terjun ke kontestasi Pilkada Jember, padahal mereka sudah tidak kekurangan apa. Ya salah satu alasannya adalah ingin mengabdi untuk Jember,” ujar tokoh NU, H Badri Hamidi di Jember, Senin (4/10).
Menurutnya, mereka yang mau terjun ke ajang Pilkada Jember itu rata-rata adalah orang tajir, dan dari sisi status sosial juga lumayan. Namun mereka sangat antusias untuk terlibat dalam Pilkada, dan bertekad menjuarai sirkuit politik lokal tersebut. Padahal, sangat tidak gampang untuk memenangi perhelatan Pilkada itu. Butuh biaya bejibun, dan perlu pengorbanan tenaga dan waktu yang tidak sebentar. Alih-alih menang, bisa-bisa yang ada (harta) tumpas. Namun karena didorong oleh keinginan untuk mendarmabaktikan tenaga dan pikirannya guna membangun Jember yang lebih baik, maka kesulitan itupun dihadapi.
“Seperti H Hendy, saya kenal betul beliau, karena pernah satu almamater dengan saya. Dari ssi materi, saya kira beliau sulit dicari tandingannya, hidupnya sudah anteng. Namun karena ingin mengabdikan dirinya untuk Jember tercinta, beliau siap maju,” terangnya.
Namun ia mewanti-wanti agar siapapun bupati terpilih nanti tidak mengabaikan janjinya, yaitu pengabdian untuk masyarakat. Sebab jika janji itu diingkari, masyarakat akan terluka, dan itu membekas selamanya.
“Intinya berhati-hatilah jika mendapatkan amanah. Tunaikan janji seoptiomal mungki. Jangan berjanji (kampanye) di luar kemampuannya,” pungkas Alumnus Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Problolinggo itu.
Reporter: Aryudi A Razaq
Redaktur: A6
