web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000
Tokoh  

Taufik, Penulis Buku Ajar Keislaman Asal Pantura Madura

Media Jatim

MediaJatim.com, Pamekasan – Menjadi akademisi tidak melulu sibuk dengan mengejar gelar dan mimpi diri sendiri tanpa berpikir berbagi kepada orang lain. Prinsip itu selaras dengan upaya yang dilakukan pria bernama lengkap Taufikurrahman.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Akrab disapa Taufik. Alumnus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura ini sudah menerbitkan buku ajar perkuliahan. Selama menempuh pendidikan magisternya di Malang, ia sudah menerbitkan 3 buku ajar keislaman.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Buku pertamanya berjudul ‘Sejarah Pendidikan Era Rasulullah di Makkah dan Madinah’. Sejarah Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia merupakan bukunya yang kedua. Sedang buku ketiganya berjudul’ Inovasi Model Pendidikan & Pembelajaran PAI’.

Bagi Taufik, literasi khususnya baca tulis itu sangat penting. Menurutnya, akademisi perlu untuk mencintai dunia literasi. Siapapun yang memiliki kemampuan itu, patut disyukuri. “Sebagai akademisi bagi saya literasi merupakan keniscayaan dari Allah Swt anugerah ilahi yang patut untuk disyukuri,” ungkap pria kelahiran Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan tersebut, Kamis (23/1/2020).

Akademisi yang milenial, katanya, adalah dia yang bisa menguraikan jalan pikirannya menjadi sebuah narasi yang dapat memengaruhi pikirian orang lain dalam ranah positif.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Magister Islam pentolan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim ini mengaku, suka menulis sejak menempuh studi sarjananya. Namun puncaknya ketika artikel karyanya diminta oleh salah satu penerbit untuk untuk dijadikan sebuah buku pada 2018 silam.

“Sejak itulah semangat menulis buku semakin bertambah,” tambah Eks Sekretaris Jenderal Dewan Eksekutif Mahasiswa STAIN Pamekasan tersebut.

Baca Juga:  Pamekasan Darurat Pengrusakan Lingkungan

Alumnus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu mengaku, sangat senang sudah bisa menerbitkan buku. “Bagi saya ini adalah reward dan jadi motivasi. Hasil ijtihad saya bisa diabadikan, dicetak dan dibaca oleh orang lain,” ujarnya.

Menurut Taufik, menulis adalah ibadah dalam tataran muamalah kita jadikan kebiasaaan menulis sebagai salah satu tabungan menuju syurga Allah. Sebab, kata Taufik, hal itu sudah dicontohkan oleh para ilmuwan muslim terdahulu seperti Imam Syafi’i dan salahufusshaleh lainnya.

Ia berharap, semakin banyak anak muda, terutama akademisi yang suka menulis. “Menulis itu mudah namun butuh istikamah. Sehingga kelak lahirlah ilmuwan karena ia bagian dari ahlul ilmi. Saya ingin Pamekasan menjadi puncak peradaban di Madura. Lahirnya ilmuwan handal, sehingga Pamekasan kelak akan jadi core peradaban dunia. Insya Allah,” pungkasnya.

Reporter: Gafur

Redaktur: Sulaiman

Respon (1)

  1. Lanjutkan…
    Semoga sukses dlm Ridho Allah SWT..aamiin.
    Sy sbg Mantan Guru MtsN 3 PMK..ikut bangga dan bersyukur…semoga generasi selanjutnya bisa mengikuti jejaknya.aamiin

Komentar ditutup.