web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Bupati Tawarkan Dua Opsi Solusi Kemelut SMAN 1 Waru

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM, Pamekasan-Masalah sengketa tanah SMAN 1 Waru hingga kini belum usai. Nursalim yang mengklaim tanah yang ditempati sekolah tersebut adalah hak warisnya, berbenturan dengan pengakuan yang  sama dari pemerintah setempat.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Bupati Pamekasan Achmad Syafii berharap konflik tersebut segera tuntas. Menurutnya, hanya ada dua opsi solusi yang bisa ditempuh guna menyelesaikan kemelut sengketa lahan SMAN 1 Waru.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

“Lewat jalur kekeluargaan dan atau jalur hukum. Hanya ada dua opsi itu yang bisa dipilih oleh pihak yang bersengketa,” ujar Bupati Syafii.

Pihaknya mengaku mengelus dada saat menyaksikan pelajar di sekolah tersebut telantar. Pernah berhari-hari menjalani aktivitas belajar mengajar di Pendapa Kecamatan Waru. Akhirnya, tidak kondusif dan tidak berlanjut.

“Kami berupaya secara berkelanjutan agar ditemukan keputusan yang jelas, agar cara penyelesaiannya tidak butuh waktu lama. Jalur kekeluargaan tentu yang terbaik,” terang Syafii saat dikonfirmasi, Kamis (16/3).

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Menurutnya, cara kekeluargaan akan menjadi solusi dingin di antara pemilik lahan dan pihak Pemerintah Kabupaten Pamekasan. Akan tetapi, apabila tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan, sambung Syafii, maka jalan satu-satunya adalah proses hukum.

“Dua jalur hukum ini yang kami maksud sebenarnya sama-sama membebani pemkab,” ketusnya.

Baca Juga:  Tingkatkan Kapasitas Pendidik, PGRI Batumarmar Dorong Pemanfaatan Media Digital

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Perwakilan Provinsi Jawa Timur di Pamekasan Slamet Goestiantoko menganggap, sengkata tanah sekolah yang terletak di pantura tersebut merupakan sengketa yang turun temurun. Namun, baru dipersoalkan.

“Belum kami pastikan jalan keluarnya. Makanya masih berupaya melakukan komunikasi dengan pemilik lahan yang menyegel SMAN 1 Waru itu dan tujuh orang lainnya di antaranya pihak kecamatan, pihak sekolah, dan tokoh masyarakat,” terangnya saat dikonfirmasi via telpon.

Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan Muhammad Sahur berharap, pemerintah bisa segera menyelesaikan kasus itu. Karena jika dibiarkan, keberlangsungan kegiatan belajar mengajar akan terus terganggu.

Berdasarkan informasi yang dirangkum Kabar Madura, Nursalim ingin menjual lahan sekolah itu seharga Rp4 miliar. Atau, dengan sistem sewa dalam setiap hari Rp1 juta, terhitung sejak sekolah itu dioperasikan. (*)