MediaJatim.com, Pamekasan – Pro kontra beroperasinya Kota Cinema Mall (KCM) di Kabupaten Pamekasan masih belum usai. Opini mendukung dan penolakan masih bermunculan, dengan versi alasan yang berbeda-beda.
Saat ini, riuhnya tanggapan atas aksi dari salah satu ormas yang menolak beroperasinya KCM belum sepenuhnya redam, mencuat masalah yang lain, yaitu viralnya berita hoaks prasasti peresmian KCM di media sosial.
Diketahui, dalam prasasti itu tertulis bioskop yang berdiri di Desa Sentol, Kecamatan Pademawu itu akan diresmikan hari Kamis besok, (20/2/2020) dan sudah dibumbui tanda tangan Bupati Pamekasan H Baddrut Tamam. Namun pihak pemerintah daerah maupun KCM membantah telah membuat prasasti itu.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK), DPC Partai Gerindra Kabupaten Pamekasan , Abdul Hamid meminta masalah hoaks prasasti itu tidak perlu dibesar-besarkan, agar tidak tambah memperkeruh suasana.
“Mari kita lebih berpikir dewasa. Kalau hanya persoalan prasasti itu, jangan dibesar-besarkan biar suasananya tidak semakin keruh. Toh, kalau pun pihak kepolisian mau meninjaklanjuti hal ini, sudah terpangpang jelas jenis dan inisial pemilik smartphone yang mengambil gambar prasasti itu, itu akan membantu kemudahan investigasi,” ujar Abdul hamid saat ditemui di Kantor DPC Partai Gerindra Pamekasan, Jalan Amin Jakfar Gg. 4 Nomor 7 Pamekasan.
Sebenarnya masyarakat, tambahnya, tidak menginginkan masalah KCM berlarut-larut. Mereka hanya ingin merasakan perkembangan ekonomi di Kabupaten Pamekasan ini berjalan sejajar dengan perkembangan zaman. Dan tidak mau kota kebanggaannya ketinggalan kereta, apalagi sekarang sudah dipimpin oleh pemimpin muda yang memiliki gagasan cemerlang untuk kemajuan Pamekasan.
“Masyarakat butuh kesejahteraan ekonominya meningkat, bukan kegaduhan yang larut-larut. Ke depan, apapun yang sifatnya bisa memberikan harapan baru terhadap kemajuan Pamekasan, mari kita dukung. Terpenting masih menaati hukum yang ada dan tidak melabrak syariat Islam,” tegasnya.
Hamid, sapaan akrabnya, meminta semua pihak meredam semua kebisingan ini. Jika terus diperdebatkan, tidak akan pernah selesai-selesai karena semuanya bersikukuh dengan pendapatnya masing-masing.
“Bila terus seperti ini, masyarakat Pamekasan yang akan dikorbankan,” pungkasnya.
Reporter: Zul
Redaktur: A6